Enam Narasumber PAEI Pusat Berbicara dalam Konferensi Nasional Epigrafi di Palembang

Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) Komisariat Sumatera dan Kalimantan menggelar Konferensi Nasional Epigrafi (Konafi) perdana di Aula Universitas Terbuka Palembang/ist
Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) Komisariat Sumatera dan Kalimantan menggelar Konferensi Nasional Epigrafi (Konafi) perdana di Aula Universitas Terbuka Palembang/ist

Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia (PAEI) Komisariat Sumatera dan Kalimantan menggelar Konferensi Nasional Epigrafi (Konafi) perdana di Aula Universitas Terbuka Palembang. 


Konferensi yang berlangsung selama dua hari, dari Rabu (1/11) hingga Kamis (2/11), ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Provinsi Sumsel dan Universitas Terbuka Palembang.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Konafi, Dr. Wahyu Rizky Andhifiani SS MM, menyatakan bahwa Konafi bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang epigrafi, yang mencakup pemahaman tentang bahasa dan aksara sebagai perekat kesatuan Indonesia. 

"Kegiatan ini pertama kita adakan, khsususnya di Kota Palembang. Dalam kegiatan Konafi kita ini mengangkat tema "Bahasa dan Aksara Perekat Kesatuan Indonesia," katanya.

Konferensi ini dihadiri oleh sejumlah narasumber terkemuka dari berbagai latar belakang, termasuk PAEI pusat, Departemen Arkeologi Universitas Indonesia, PAEI Komda Bali, NTB Sulawesi, dan Jurusan Sejarah Peradaban Islam Internasional Darullghah wadda'wah.

Tidak hanya narasumber, Konafi juga melibatkan sekitar 17 pemakalah dari seluruh Indonesia, yang terdiri dari dosen, peneliti, anggota PAEI, mahasiswa, dan masyarakat umum. 

Dr Wahyu berharap bahwa Konafi dapat menjadi wadah bagi para narasumber dan pemakalah untuk berbagi ilmu, ide, dan gagasan kepada peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dari berbagai universitas.

"Kita harapkan dari kegiatan kita ini para narasumber dan pemakalah dapat berbagi ilmu, ide dan gagasan kepada peserta dan undangan dari berbagai kalangan baik mahasiswa dari berbagai Universitas maupun undangan," ungkapnya. 

Sementara itu Ketua PAEI, Dr. Ninie Susanti Tedjowasono M Hum, menyatakan harapannya bahwa Konafi dapat melahirkan generasi muda yang berpotensi dalam bidang epigrafi. 

PAEI memiliki tujuan untuk membangun dan mengembangkan dedikasi dalam pengabdian kepada ilmu pengetahuan demi kepentingan nusa dan bangsa, serta menjunjung tinggi martabat dan kehormatan profesi ahli epigrafi.

"Kita harapkan dari sekian banyak peserta dari masiswa bisa menjadi generasi muda yang memiliki bakat dalam hal Epigrafi ini," katanya. 

Selain itu, Konafi juga mendapat apresiasi dari Dirjen Kebudayaan, Hilman Farid, yang mengatakan kegiatan ini selain mengulas tentang epigrafi, juga dapat menciptakan generasi muda yang berbakat dalam bidang epigrafi. 

"Kita sangat apresiasi dengan kegiatan yang dilakukan, selain bisa mengulas tentang epigrafi. Juga bisa memunculkan generasi muda yang berbakat dalam bidang epigrafi," katanya. 

Acara ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk sponsor seperti Dirjen Kebudayaan melalui Direktur Pembinaan Lembaga dan Tenaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel, Direktur Universitas Terbuka Palembang, Direksi PT Bukit Asam Tbk, Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Sumsel dan Bangka Belitung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Yayasan Cahaya, dan lainnya.