Disinyalir Ada Abuse Of Power, DPRD Sumsel Dorong Bareskrim Usut Tuntas Dugaan Manipulasi Hasil RUPS Bank Sumselbabel 

Wakil Ketua DPRD Sumsel, Giri Kiemas. (ist/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua DPRD Sumsel, Giri Kiemas. (ist/rmolsumsel.id)

Kasus dugaan manipulasi hasil RUPS Bank Sumselbabel pada 2020 silam, akhirnya ditindaklanjuti oleh Bareskrim Mabes Polri.


Sejumlah nama mulai diperiksa, termasuk mantan dirut Bank Sumselbabel Asfan Fikri Sanaf yang juga menjabat sebagai staf khusus Gubernur Sumsel bidang Keuangan dan Perbankan.

Kasus inipun mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Sumsel Giri Kiemas yang mendorong Bareskrim untuk mengusut tuntas kasus ini, juga mengungkap keterlibatan pihak terkait. 

Sebab menurutnya, perubahan (baca:https://www.rmolsumsel.id/membongkar-mega-skandal-perbankan-siapa-dalang-dibalik-manipulasi-rupslb-bank-sumselbabel) hasil RUPS yang jika benar terjadi, maka merupakan salah satu bentuk abuse of power yang dilakukan pemegang saham mayoritas terhadap minoritas. 

"Apalagi ini bentuknya perbankan. Ada dana rakyat yang dikelola. Jadi tidak bisa sembarangan dalam mengambil keputusan," kata Giri saat dibincangi, Selasa (21/11). 

Giri menilai pengusutan kasus ini secara tuntas akan meluruskan permasalahan serta polemik yang muncul. 

Hal ini menurutnya penting, sebab Bank Sumselbabel merupakan BUMD milik warga Sumsel. Meskipun memiliki kekuasaan dalam mengambil keputusan, pemerintah daerah sebagai pemegang saham juga seharusnya mengedepankan standar pengelolaan sesuai aturan yang ada. 

"Ada dana rakyat yang diberikan melalui penyetoran modal BUMD bisa berjalan optimal. Sehingga penerimaan APBD melalui pembagian dividen juga ikut meningkat," tuturnya. 

Untuk diketahui, tim Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak yang berkaitan dengan kasus dugaan manipulasi RUPS Bank Sumselbabel tahun 2020. 

Salah satu yang diperiksa adalah mantan Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Keuangan dan Perbankan, Asfan Fikri Sanaf. Sebelum menjabat Staf Khusus Gubernur, Asfan merupakan seorang bankir berpengalaman yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Sumselbabel. 

Usai pemeriksaan, Asfan menceritakan, pertanyaan yang dilontarkan tim penyidik Bareskrim Polri seputar RUPS-LB BSB Tahun 2020 yang digelar di Pangkal Pinang. Kapasitasnya saat itu yakni sebagai Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Keuangan dan Perbankan. 

"Karena saya hadir disitu. Makanya saya dimintai keterangan oleh penyidik mengenai apa saja yang terjadi. Mulai dari laporan pertanggungjawaban direksi dan berbagai keputusan lainnya," kata Asfan 

Menurut Asfan, agenda lain yang ikut dibahas dalam RUPS-LB tersebut adalah pemilihan pengurus bank. Yakni komisaris dan direksi. "Ada usulan dari Gubernur Bangka Belitung saat itu untuk menambah komisaris 1 orang dan direksi 1 orang. Orang yang diusulkan yakni Prof Saparuddin untuk jabatan komisaris dan Mulyadi Mustofa untuk jabatan direksi," ucapnya. 

Usulan itu, kata Asfan, telah disetujui oleh sebagian besar pemegang saham BSB. "Jadi Gubernur Babel dan sebagian besar pemegang saham lainnya yakni Bupati/walikota yang ada di Provinsi Babel dan Sumsel itu setuju mengajukan kedua nama tersebut," terangnya. 

Pasca RUPS-LB di bulan Maret, jabatan Asfan sebagai Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Keuangan dan Perbankan digeser menjadi Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Olahraga pada bulan Mei. Sehingga, dirinya tidak mengikuti lagi perkembangan atau tindak lanjut dari RUPS-LB tersebut. 

"Belakangan saya baru tahu kalau pak Saparudin dan Mulyadi tidak diusulkan pada RUPS-LB berikutnya," kata Asfan. 

Terkait pengusutan kasus yang ditangani langsung Bareskrim Polri, Asfan mengaku tidak mengetahui persis mengenai hal itu. Hanya saja, dari keterangan yang didapatnya jika kasus tersebut telah dilaporkan oleh seseorang. "Ada seseorang yang melaporkan," bebernya. 

Selain Asfan, mantan pejabat Bank Sumselbabel lainnya yakni Mantan Direktur Umum Bank Sumsel Babel yang saat RUPS-LB menjabat sebagai Ketua Koperasi Karyawan BSB, Herman Zulkifli. Namun sayang, Herman yang keluar hampir berbarengan dengan Asfan enggan menjawab pertanyaan dari wartawan. "Saya no Comment yah," ujarnya singkat.