Dewan Sumsel Segera Panggil Diknas Sumsel Terkait Vaksinasi Untuk Guru

vaksin untuk guru/net
vaksin untuk guru/net

Komisi V DPRD Sumsel akan memanggil Diknas Sumsel  untuk melihat sudah sejauh mana vaksin untuk guru  proses belajar  tatap muka dimulai.


Mengenai masih tingginya kasus Covid-19 di Sumsel menurutnya Covid-19 harus ditanggulangi dengan protol kesehatan yang ketat namun ekonomi masyarakat harus tetap berjalan.

“Kalau kita lihat  bukan hanya di kota Palembang tapi juga di kabupaten kota di Sumsel  kita lihat cape-cape masih tetap menjadi tempat orang nongkrong  terutama pada malam hari bahkan di rata-rata  diatas pukul   20.00 dan itu tanpa mereka memperhatikan prokes, ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah tidak hanya provinsi tapi juga kabupaten kota,” katanya.

Untuk melakukan pengawasan sehingga mata rantai peredaran Covid-19 ini bisa segera di putus, kalau masyarakat tidak care kapan berakhirnya Covid-19 menurutnya akan semakin lama.

“Untuk razia gabungan saya lihat hanya membubarkan  tetapi perizinan  di pemerintah daerah, artinya pemerintah daerah harus segera membuat surat edaran agar jam operasional dari cape-cape dibatasi dimulai jam berapa dan dibatasi jam berapa dan harus ada sangsi tegas, kalau tidak ada sangsi tegas ini akan menjadi sekadar himbauan dan ini akan terus berlanjut,” jelasnya.

Terutama kata politisi PPP yang menjadi skala prioritas adalah guru-guru  di sekolah Luar Biasa (SLB) yang jumlahnya 254 orang seluruh Sumsel .

“Guru –guru di SLB kita kasihan  dengan murid yang  tidak bisa daring karena dia ada tuna netra dan lain-lain karena keterbatasan disabilitas, makanya segera kita minta ke Pemprov  agar melakukan vaksinasi ke guru-guru SLB ini agar proses belajar mengajar di SLB bisa berjalan,” pungkasnya.