Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang mencatat hingga 23 Februari sebanyak 50.623 Lanjut Usia (Lansia) di Kota Palembang masih belum divaksin.
Hal ini terlihat dari data vaksinasi. Dimana, target vaksinasi untuk lansia sebanyak 128.519 orang. Namun, realisasi vaksinasi dosis pertama hanya 60 persen atau 77.896 orang. Sedangkan, vaksinasi dosis kedua baru 51 persen atau 65.931 orang. Lalu, dosis ketiga baru 10 persen atau sebanyak 13.560 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Yudhi Setiawan mengakui saat ini puluhan ribu lansia masih enggan melakukan vaksinasi karena kebanyakan lansia beranggapan vaksinasi hanya diperuntukan bagi warga yang sering bepergian keluar rumah atau aktivitas diluar daerah tempat tinggal.
"Kebanyakan lansia berpikir tidak perlu vaksinasi karena tidak pergi kemana-mana," katanya melalui pesan WhatsApp, Kamis (24/2).
Meskipun dengan alasan demikian, namun Yudhi tetap menyayangkan keputusan lansia tersebut, mengingat akses kesehatan tersedia dengan banyak dan mudah ditemui. "Aksesnya sudah mudah, karena vaksin sekarang sudah tersedia di 41 puskesmas dan 35 rumah sakit yang ada di Palembang," tambahnya.
Tidak hanya itu, Yudhi khawatir apabila tidak segera divaksin, lansia berkemungkinan akan tertular Covid-19 melalui anggota keluarga yang bepergian keluar rumah. Sebab tidak semua orang yang terpapar menunjukkan gejala. "Artinya lansia sangat berisiko terinfeksi Covid-19 dan kemungkinan besar mengalami gejala yang berat dan masuk rumah sakit," ujarnya.
Guna menggenjot tercapainya target serapan vaksinasi bagi lansia, Dinkes Palembang terus mengimbau agar keluarga yang memiliki lansia segera dibawa ke Faskes terdekat untuk dilakukan vaksinasi. "Keluarga yang mempunyai lansia di rumah untuk segera membawa lansia ke fasyankes atau lapor dengan petugas puskesmas untuk mendapatkan vaksinasi," tutupnya.
- Cara Daftar dan Ikut Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dinkes Palembang, Cukup Lewat Aplikasi!
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19