Dampak Murid SD di Palembang Keracunan Permen Semprot, Dinkes Muara Enim Sidak Seluruh Jajanan di Sekolah

 Dinas Kesehatan (Dinkes) Muara Enim gelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke kantin dan pedagang di sekitar sekolahan (Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Muara Enim gelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke kantin dan pedagang di sekitar sekolahan (Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Muara Enim melakukan  Inspeksi Mendadak (Sidak) ke kantin dan pedagang di sekitar sekolah, untuk mengantisipasi beredarnya makanan dan minuman kemasan berbahaya, Rabu (31/7).


Sidak tersebut dilaksanakan di tiga sekolah yang berada di kecamatan Kota Muara Enim. Yakni Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) 1, SD Negeri 3 dan SD Negeri 6 Muara Enim.

Administrator muda kesehatan lingkungan, Kerja dan Olahraga, Dinkes Muara Enim Nunung Rahmawati mengatakan, sidak dilakukan untuk mengantisipasi adanya makanan atau minuman yang mengandung bahan-bahan berbahaya, karena sebelumnya ada kasus keracunan di salah satu SD di Palembang karena mengonsumsi permen semprot.

"Kegiatan sidak ini juga selain memeriksa makanan yang didagangkan juga , memberikan penyuluhan dan edukasi," kata Nunung.

Berdasarkan informasi yang didapat, beredar ciki semprot yang infonya mengandung zat-zat berbahaya, ada dua macam jenis botol, seperti granat dan botol parfume.

"Pada inspeksi hari ini, di beberapa sekolah pihaknya belum menemukan adanya ciki atau permen yang dicurigai," ujarnya.

Ada beberapa jajanan yang diambil sampel seperti permen dan pasta. Makanan itu akan dilakukan pengecekan apakah telah terdaftar di BPOM atau belum.

Nunung berharap di kabupaten Muara Enim tidak beredar makanan yang tidak diizinkan oleh BPOM karena mengandung bahan-bahan berbahaya untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan terhadap anak didik di sekolah-sekolah.

Waka Kurikulum MIN 1 Muara Enim, Rukmini mengatakan bahwa setelah adanya sidak dari Dinkes dan Puskesmas Muara Enim pihaknya akan mengharuskan anak-anak membawa bekal.

"Selain imbauan terhadap pedagang juga ada imbauan terhadap anak-anak dan wali siswa untuk membawa bekal air putih dan makanan dari rumah," ujarnya.

Dengan ada kejadian 5 siswa SD di Palembang yang keracunan tentunya pihak sekolah akan lebih hati-hati ke depan jangan sampai ada kejadian serupa, "sejauh ini siswa memang sudah membawa bekal sendiri dan terbiasa di jam istirahat atau makan, biasanya makan bersama di teras membuka bekal,"pungkasnya.

Salah satu pedagang di kantin sekolah, Sri Darmayanti mengatakan bahwa pihak Dinkes telah memeriksa dagangannya untuk memastikan tidak ada makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

Dirinya mengaku sudah mendengar kabar bahwa di palembang ada kejadian keracunan makanan dalam kemasan atau permen semprot.

"Sebenarnya mungkin di pasaran makanan tersebut ada, hanya saja rata-rata pedagang di kantin sekolah memang lebih memikirkan kesehatan anak-anak dan tidak tertarik untuk menjual permen yang aneh-aneh,"ujarnya.