Kronologi Murid SD di Palembang Keracunan Permen Semprot

   Kepala SDN 39 Maliah (Kanan) saat memberikan keterangan terkait empat muridnya yang diduga mengalami keracunan permen semprot. (Maya Hasan/RMOLSumsel.id)
Kepala SDN 39 Maliah (Kanan) saat memberikan keterangan terkait empat muridnya yang diduga mengalami keracunan permen semprot. (Maya Hasan/RMOLSumsel.id)

Penyebab keracunan murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 39 Palembang, Sumatera Selatan yang diduga mengkonsumsi permen semprot saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).


Kepala SDN 39 Maliah mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Senin (29/7) kemarin. Mulanya, murid kelas yakni kelas IV pukul 09.30 memasuki jam istirahat.

"Sekitar pukul 10.00 wib, guru masuk kelas ada yang muntah dan ada yang pingsan,"kata Mailah, Selasa (30/07).

Mailah menyebutkan, saat kejadian berlangsung ada empat murid yang keracunan minuman botol tersebut dan tiga diantaranya pingsan.

"Anak yang pingsan kemudian dibawa ke ruang guru dan langsung dibawa ke rumah sakit Bunda menggunakan ambulance untuk mendapatkan perawatan medis,"ujarnya.

Dari hasil temuan, botol permen semprot itu diduga dikonsumsi oleh keempat murid tersebut secara bergantian. Bahkan, isi dari permen hanya berkurang sedikit.

"Kurang tahu persis bagaimana bisa siswanya keracunan karena secara dosis sangat sedikit yang dikonsumsi tidak habis semuanya," ujarnya.

Kondisi murid yang mengalami keracunan itu sudah dalam kondisi membaik setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bunda Palembang. Mereka pun tidak lagi mengalami muntah maupun kejang.

Saat ini produk minuman botol yang dikemas dalam bentuk spray atau semprotan itu semuanya sudah ditarik oleh pihak sekolah untuk diserahkan ke BPOM dan Dinkes untuk diteliti lagi hasilnya.

"Sampel minumannya semua sudah ditarik tidak dijual lagi sejak kemarin untuk diteliti kandungannya dan menunggu hasil pemeriksaannya saja," ujarnya.

Dalam sekolah tersebut terdapat tiga kantin. Namun yang menjual permen semprot hanya satu kantin.

Hasil keterangan pemilik kantin bahwa ia membeli permen itu di membeli di pasar 16 Ilir sebanyak 30 botol. Hingga kejadian, sudah 15 botol terjual.

"Pemilik kantin mengaku baru kemarin menjualnya, karena adanya kasus siswa keracunan itu semua sisa minuman disita sekolah untuk diserahkan ke pihak terkait untuk diteliti kandungan minumannya,"ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya,sebanyak lima orang murid Sekolah Dasar (SD) di Palembang, Sumatera Selatan mengalami keracunan setelah membeli jajanan permen semprot.

Kelima murid yang mengalami keracunan itu pun kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Bunda Palembang.

Kanit Reskrim Polsek Ilir Timur I Palembang AKP Andrian mengatakan, kejadian keracunan itu berlangsung di SD Negeri 39 Kamboja pada Senin (29/7) kemarin. Dari hasil keterangan orang tua murid, anak mereka mengalami muntah-muntah dan kejang setelah mengkonsumsi jajanan permen semprot yang dibeli dari lingkungan sekolah.

"Setelah kami datangi penjual permen sudah di introgasi di kantor dan saat ini masih menjalani pemeriksaan. Untuk statusnya belum kita tetapkan masih Lidik,"kata Andrian, Selasa (30/7).