Harga karet yang terus mengalami penurunan membuat perekonomian masyarakat terus merosot, termasuk di Kabupaten Musi Banyuasin.
- Sambut Bulan Ramadhan, Warga Baturaja Timur Gelar Pawai Seribu Obor
- Polda Siapkan Sanksi Untuk Pelanggar, Penyekatan Juga Akan Diberlakukan di Daerah
- Ratusan Rumah Terendam, Warga Sembatu Jaya Dievakuasi ke Posko Pengungsian
Baca Juga
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, hilirisasi produk berbahan karet terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Salah satunya menggelar pelatihan bagi masyarakat untuk memproduksi berbagai produk turunan dari karet.
"Satu pasang sandal hanya butuh waktu setengah jam untuk proses pembuatannya, kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah yang memfasilitasi kami," ungkap Sunarno warga Desa Sialang Agung Plakat Tinggi yang mendapatkan pelatihan hilirisasi karet, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, pelatihan seperti ini sudah sejak lama diimpikan warga terutama yang berpenghasilan dari bertani karet. "Alhamdulillah sekarang kami kalau sudah menyadap karet di kebun, pulang ke rumah kami bisa membuat sandal jepit dan aksesoris lainnya yang sudah diajarkan pada saat pelatihan ini untuk kemudian dijual ke pasar," terangnya.
Ia menjelaskan, untuk membuat sepasang sandal jepit hanya membutuhkan waktu setengah jam dengan menggunakan alat press dan molding yang sudah difasilitasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Muba.
"Olahan karet setengah jadi kemudian dicampur dengan beberapa jenis cairan kimia, hasilnya tak kalah dengan sandal jepit yang dijual dipasaran, kami juga dari pelatihan ini tidak hanya bisa buat sandal jepit tetapi juga buat karet gelang, sarung tangan, dan aksesoris gantungan kunci," bebernya.
Sementara, Pj Bupati Muba Apriyadi yang mendatangi lokasi pembuatan produk hilirisasi karet di Desa Sukamaju, Kecamatan Plakat Tinggi mengatakan, terdapat sejumlah produk yang dihasilkan masyarakat, seperi sandal jepit, sarung tangan, karpet, karet gelang, dan aksesoris gantungan kunci.
"Saya berkeyakinan dengan inovasi ini dapat mendorong upaya menstabilkan harga karet di Muba dan menjadi nilai tambah bagi warga Muba," ulas dia.
Atas inovasi hilirisasi karet tersebut dirinya akan turut mendorong pemasaran produk hilirisasi yakni sandal jepit dan lainnya untuk masuk di aplikasi bela pengadaan.
"Jadi ini murni produksi warga alias murni handmade warga Muba, sekarang warga Muba khususnya di Plakat Tinggi sudah bisa memproduksi sandal jepit dan inovasi lainnya," tukas dia.
Lanjutnya, sasaran hilirisasi karet ini juga akan menyasar ke daerah lain di Muba yang memiliki komoditas karet dalam jumlah besar. "Hilirisasi inovasi karet lainnya akan kita kembangkan ke Kecamatan lain, bertahap dan nyata realisasinya," tandas dia.
- Dua Rumah Warga Terbakar, Komisi VII DPR Minta Sumur Minyak Ilegal di Muba Ditertibkan
- Usai Salat Id, Pj Bupati Apriyadi Buka Rumah Dinas untuk Halal Bihalal dengan Warga Muba
- Belasan Tungku Penyulingan Minyak Ilegal di Sanga Desa Muba Dibongkar Mandiri