BNPB Catat 2.839 Rumah Terdampak Banjir Bandang di Muratara, Dua Warga Meninggal 

Tagana Lubuklinggau ikut melakukan membantu proses evakuasi pasca banjir bandang di Karang Jaya, Muratara. (Handout)
Tagana Lubuklinggau ikut melakukan membantu proses evakuasi pasca banjir bandang di Karang Jaya, Muratara. (Handout)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan telah menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.


Selain itu laporan yang diterima BNPB menyebutkan 2.839 KK atau 11.356 jiwa terdampak akibat banjir bandang yang terjadi pada Selasa, 16 April 2024 pagi tersebut.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam rilis di halaman web BNPB mengatakan pihak BPBD Kabupaten Muratara masih melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

"Khususnya penyelamatan warga dan evakuasi," kata Abdul Muhari.

Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Muratara juga telah mengerahkan tim reaksi cepar (TRC) untuk mengkoordinasikan penanganan dengan unsur terkait lainnya. Sambungnya, para personel jug terus melakukan pendataan dan bekerja sama dengan aparat desa serta kecamatan. 

Kemudian pihak Dinsos Kabupaten Muratara telah mendirikan dapur umum di Desa Suka Menang, Kecamatan Karang Jaya. "Dampak banjir bandang mengakibatkan jaringan listrik beberapa wilayah padam. Saat kejadian terjadi tinggi muka air mencapai 150 - 250 cm," bebernya.

Dia menambahkan, debit air di Kecamatan Rupit sempat mengalami kenaikan. Sedangkan di Karang Jaya terpantau surut. 

Berdasarkan data terakhir pihaknya hingga dini hari pada Rabu, 17 April 2024 tercatat 32 wilayah setingkat desa dan kelurahan di 4 kecamatan terdampak. Empat Kecamatan itu yakni Karang Jaya (10 Desa), Rupit (9 Desa), Ulu Rawas (6 Desa dan 1 Kelurahan) dan Rawas Ulu (6 Desa).

"Dampak kerugian sebanyak 2.839 unit rumah terdampak, sedangkan jembatan rusak berat tercatat 6 unit. Lalu 49 KK atau 196 warga mengungsi. Korban meninggal dunia sebanyak 2 warga dan dua lainnya masih dalam pencarian tim gabungan," pungkasnya.