Wabah penyakit kuku dan mulut (PMK)yang menyerang hewan ternak saat ini terus meluas ke sejumlah daerah. Bahkan penyakit itu telah masuk ke Provinsi Sumsel dan ditemukan beberapa kasus di Kota Palembang.
- Satpol PP Muratara Akan Tindak Tegas Hewan Ternak Berkeliaran di Jalinsum
- Cegah Laka Lantas, Satpol PP Muratara Bakal Tertibkan Hewan Ternak yang Berkeliaran di Jalan
- Satpol PP PALI Gencar Sosialisasi Peraturan Tentang Musik dan Hewan Ternak
Baca Juga
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin langsung mengambil sejumlah tindakan agar penyakit tersebut tak menyebar ke hewan ternak yang ada di Bumi Serasan Sekate.
"Saya sudah minta di terkait dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perternakan (TPHP) untuk mengambil tindakan," ujar Penjabat Bupati Muba, Apriyadi.
Upaya pencegahan itu, kata dia yakni dengan memerintahkan seluruh UPTD untuk melakukan pemeriksaan hewan ternak warga. Serta melakukan pengawasan secara ketat terhadap hewan ternak yang masuk dari luar Muba.
"Melalui UPTD, kita lakukan pemeriksaan. Kalau untuk pengawasan, kita awasi secara ketat itu wilayah perbatasan, terutama di Jalan Lintas Timur (Jalintim)," kata dia.
Adapun gejala hewan yang mengidap penyakit mulut dan kuku yakni mengalami demam tinggi, muncul air liur berlebihan, ada luka lepuh di rongga mulut dan lidah.
Hewan yang terinfeksi virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus tersebut pada umumnya depresi, enggan bergerak dan hilang nafsu makan. Hal itu membuat perkembangan dan pertumbuhan hewan menjadi buruk.
- Muba Matangkan Rencana Pusat Vokasi Terintegrasi, Fokus Migas hingga Perkebunan
- Tanggapi Keluhan Warga, Jalan Provinsi Sekayu–PALI Diperbaiki Bergotong Royong
- Sumur Minyak Meledak di Lahan PT Hindoli, Pemilik Tambang Ilegal di Sungai Lilin Jadi Tersangka