Cegah Pemasungan ODGJ, Dinkes Muara Enim Fokuskan Penjaringan

Pertemuan Peserta Orientasi Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK) bagi Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza se-Kabupaten Muara Enim. (Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Pertemuan Peserta Orientasi Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK) bagi Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza se-Kabupaten Muara Enim. (Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Untuk mencegah terjadinya pemasungan terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Dinkes Muara Enim saat sedang fokus melakukan penjaringan.


Berdasarkan data yang ada pada tahun 2022 lalu, dengan berbagai latar belakang ditemukan adanya 44 pemasungan. Sementara pada tahun 2023 jumlah yang dipasung menurun menjadi  31 kasus.

Kadinkes Muara Enim, Eni Zatila, selain fokus masalah ODGJ, mereka juga menargetkan Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK) untuk dibantu disembuhkan.

Sebab, kasus ODMK di Kabupaten Muara Enim terbilang cukup tinggi. Dari sasaran penjaringan yang berjumlah 1.290, per Agustus 2023 kini sudah mencapai 75 persen atau 973 orang.

Dengan berhasil ditemukannya kasus ODMK maupun ODGJ ini, artinya Dinkes Muara Enim bisa melakukan intervensi supaya tidak menimbulkan gangguan di masyarakat.

"Ini juga untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk di lingkungan keluarganya," kata Eni  usai kegiatan Pertemuan Peserta Orientasi Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK) bagi Pengelola Program Kesehatan Jiwa dan Napza se-Kabupaten Muara Enim, di Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Senin (2/10).

Selain ODGJ, Dinkes Muara Enim bekerja sama dengan instansi terkait juga melakukan upaya-upaya untuk pencegahan dan deteksi orang-orang yang mempunyai kecenderungan terjadinya gangguan jiwa.

"Misalnya ada anak yang menjadi korban bullying, kemudian ibu-ibu yang mengalami KDRT, itu juga harus diintervensi karena ada kecenderungan untuk mengalami hal-hal yang membuat kondisi mental mereka berubah, termasuk anak-anak yang mengalami kekerasan juga harus kita lakukan pendampingan," jelasnya.

Dinkes Muara Enim secara program juga menyediakan obat-obat untuk gangguan jiwa, bekerja sama dengan dokter spesialis jiwa dr. Ervana Ikha Yusnita, Sp.KJ. dari RSUD Rabain Muara Enim, turun bersama dengan dokter Puskesmas, dan Tim Penggerak PKK.

Kepala Dinkes Muara Enim ini juga mempersilakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan penjaringan ODMK dan ODGJ seperti ini.

"Karena kesehatan bukan cuma tugasnya Dinas Kesehatan, kita semua harus terlibat dalam memecahkan semua permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Muara Enim, bukan hanya masalah kesehatan fisik saja, tapi masalah kesehatan jiwa ini harus menjadi perhatian, karena ini salah satu Standar Pelayanan Minimal yang ada di Dinas Kesehatan yang menjadi urusan wajib," pungkasnya.