Kementerian Pertanian (Kementan) telah menugaskan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) untuk merampungkan kalung antivirus.
- Legislator Asal Sumsel Tak Permasalahkan Calon Anggota TNI dari Keturunan PKI
- Belum Tentukan Sikap Terkait Usulan Kampanye 120 Hari, DPR RI Ingin Lebih Singkat, Efektif dan Efisien
- Tegas! Buruh Enggan Pilih Capres yang Dukung UU Cipta Kerja
Baca Juga
Namun produksi kalung berbahan eucalyptus atau pohon kayu putih itu mengundang pertanyaan publik. Bahkan ada yang bernada merendahkan atau mengejek. Salah satunya Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi bahkan terkejut dengan rencana Kementan yang bakal memproduksi massal kalung yang disebut anti virus itu.
“Ini serius? Mohon para ilmuwan hebat berikan pendapatnya. Kok Kementan? Kenapa bukan Biofarma? Perusahaan vaksin milik negara terhebat se-Asia,” tanya dia melalui kicauan di akun Twitter miliknya @AchsanulQosasi, Sabtu (4/7/2020).
Presiden klub Madura United ini lantas menyarankan agar Kementan berkonsultasi kepada Biofarma terkait pengembangan kalung tersebut.
“Ini obat apa jimat?” sindir dia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kalung anti virus ini adalah campuran dari 700 jenis tanaman di mana salah satunya diklaim mampu mematikan virus corona atau Covid-19.
“Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Syahrul saat mempromosikan kalung itu ketika bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono.[ida]
- Relawan Des Ganjar Dikukuhkan di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan
- Keterangan Saksi Ahli: Rekomendasi Vaksin pada Kemenkes Tidak Memandang Aspek Halal
- Survei Indikator: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Bergerak Positif