Kementerian Pertanian (Kementan) telah menugaskan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian (Balitbangtan) untuk merampungkan kalung antivirus.
- Dewan Dorong Aparat Penegak Hukum Tindaklanjuti Dana Hibah PMI Kota Palembang
- Tolak Masuk Wilayah Banyuasin, Ratusan Warga Tegal Binangun Geruduk Kantor Gubernur
- DPRD Sumsel Sarankan Hendri Zainuddin Mundur dari Jabatan Ketua KONI
Baca Juga
Namun produksi kalung berbahan eucalyptus atau pohon kayu putih itu mengundang pertanyaan publik. Bahkan ada yang bernada merendahkan atau mengejek. Salah satunya Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi bahkan terkejut dengan rencana Kementan yang bakal memproduksi massal kalung yang disebut anti virus itu.
“Ini serius? Mohon para ilmuwan hebat berikan pendapatnya. Kok Kementan? Kenapa bukan Biofarma? Perusahaan vaksin milik negara terhebat se-Asia,” tanya dia melalui kicauan di akun Twitter miliknya @AchsanulQosasi, Sabtu (4/7/2020).
Presiden klub Madura United ini lantas menyarankan agar Kementan berkonsultasi kepada Biofarma terkait pengembangan kalung tersebut.
“Ini obat apa jimat?” sindir dia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kalung anti virus ini adalah campuran dari 700 jenis tanaman di mana salah satunya diklaim mampu mematikan virus corona atau Covid-19.
“Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Syahrul saat mempromosikan kalung itu ketika bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono.[ida]
- 66 Pembalap dari 21 Negara Siap Pentas di Sirkuit Mandalika
- HPN 2023, Airlangga Titip Pesan Insan Pers Terus Independen Hasilkan Berita Berkualitas
- Ganjar Pranowo Resmi Jadi Capres 2024, Ini Respons PDI Perjuangan Sumsel