BPS Sumsel: Nilai Tukar Petani Tahun 2021 meningkat

Petani. (rmolsumsel.id/net)
Petani. (rmolsumsel.id/net)

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan mencatatkan, Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Mei 2021 mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya, yakni sebesar 105,50 atau naik 0,13 persen.


Kepala BPS Sumsel, Zulkipli menyebutkan, kenaikan NTP ini dipengaruhi oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,48 persen, sedangkan rata-rata Indeks yang Dibayarkan Petani (Ib) hanya mengalami kenaikan  sebesar 0,35 persen. 

“Angka ini jauh lebih baik dari tahun 2019 dan 2020. Semoga terus berlanjut, sehingga kehidupan petani Sumsel menjadi lebih baik,” ujar Zulkipli dalam keterangannya yang disimak secara virtual.

Dia merinci, kenaikan NTP Mei 2021 dipengaruhi oleh naiknya NTP pada subsektor Perkebunan yang sebesar 0,44 persen, Peternakan 1,65 persen, Perikanan secara umum 0,89 persen, Perikanan Tangkap 0,87 persen, dan perikanan budidaya 0,92 persen.

Sedangkan subsektor lainnya yang mengalami penurunan yaitu Tanaman Pangan sebesar 1,14 persen dan Hortikultura 1,86 persen. “Tanaman pangan terus menurun karena ada panen raya, sehingga harga di tingkat petani turun. Tapi, ada juga dugaan perkembangan informasi komoditas sehingga petani melepas hasil panen lebih cepat,” ulas dia.

Pada Mei 2021, Sumsel juga mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,44 persen yang disebabkan oleh naiknya rata-rata harga indeks di sebagian besar kelompok pengeluaran yang masing-masing naik. Seperti kelompok Pakaian dan Alas Kaki naik 1,68 persen. “Kita maklumi karena adanya kebutuhan lebaran di bulan Mei 2021,” terangnya.

Sementara untuk NTUP naik sebesar 0,47 persen. Hal ini terjadi karena rata-rata It mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen, sedangkan rata-rata harga indeks BPPBM hanya naik sebesar 0,02 persen. Naiknya NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP di hampir sermua sub sektor