Anak Muda Ogah jadi Petani, Minat Pertanian Generasi Milenial Menurun  

Pemaparan hasil sensus pertanian 2023 tahap pertama /ist
Pemaparan hasil sensus pertanian 2023 tahap pertama /ist

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat adanya penurunan minat generasi milenial terhadap sektor pertanian di provinsi ini. 


Data sensus pertanian selama periode 2013 hingga 2023 menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. "Generasi milenial sepertinya kehilangan minat untuk berkecimpung di dunia pertanian," ujar Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto.

Menurutnya, data sebaran pengelola Usaha Pertanian Perorangan (UTP) menurut kelompok umur menjadi indikator utama. Pada rentang usia 25 hingga 34 tahun, persentase pengelola UTP pada tahun 2013 mencapai 18,38 persen. 

Namun, hingga tahun 2023, angka tersebut mengalami penurunan menjadi 14,11 persen. Sementara itu, kelompok usia 35 hingga 44 tahun, yang pada tahun 2013 memiliki persentase 31,23 persen, juga mengalami penurunan menjadi 27,74 persen pada tahun 2023.

Data tersebut juga mengindikasikan bahwa kelompok usia di atas 45 tahun justru mengalami peningkatan minat terhadap pertanian. Hal ini terlihat dari persentase yang meningkat dari tahun 2013 hingga tahun 2023.

"Ini menunjukkan bahwa generasi milenial cenderung kurang tertarik, sedangkan kelompok usia di atas 45 tahun menunjukkan keberlanjutan minat dalam bertani," ungkap Moh Wahyu Yulianto.

Dengan penurunan minat pertanian di kalangan generasi milenial, tantangan besar muncul dalam upaya membangun sektor pertanian di Sumsel. Meskipun teknologi telah tersedia, namun sepertinya informasi dan pemahaman yang kurang bisa menjadi penyebab menurunnya minat ini.

Dengan menurunnya minat pertanian bagi generasi milenial, tentunya berpengaruh terhadap Unit Usaha Pertanian di Sumsel. Tercatat tahun 2013 lalu, Unit Usaha Pertanian sebanyak 1.205.487 unit. Sedangkan, tahun 2023 ini telah menurun menjadi 1.185.650 unit.

"Kita perlu memotivasi generasi milenial untuk kembali ke desa dan mengembangkan potensi pertanian mereka, terutama dengan adanya teknologi yang mendukung," pungkasnya.