Lonjakan kasus positif Covid-19 membuat bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur untuk Covid-19 di rumah sakit di Sumsel melebihi ambang batas. Hingga kini, persentasenya mencapai 79 persen.
- BOR di Palembang Menurun, Hanya Ada 33 Pasien Covid-19 Dirawat
- Oksigen di Sumsel Cukup, Tapi Tabungnya Kurang
- Asrama Haji Palembang Mulai Diaktifkan untuk Tempat Isolasi Covid-19
Baca Juga
Mengatasi kondisi tersebut, Pemprov Sumsel menyiapkan dua lokasi untuk menampung pasien positif Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) hingga gejala ringan.
“Kami antisipasi dengan menyiapkan Wisma Atlet Jakabaring dan Asrama Haji Palembang,” Deru, Senin (12/7).
Ia mengatakan, pemerintah terus menyiapkan strategi baru untuk mengatasi lonjakan Covid-19. Terpenting, kebutuhan dasar dalam penanganan pasien sudah terpenuhi. Seperti ketersediaan oksigen, obat-obatan dan tempat tidur.
“Kita sikapi dengan penuh kesabaran. Tidak panik. Tetap, seluruhnya harus disiapkan,” terangnya.
Deru juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapakn tempat isolasi dan tempat tidur tambahan di wilayahnya. Terutama yang memiliki tingkat BOR yang tinggi.
“Kesadaran masyarakat dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan juga harus ditingkatkan. Sehingga, penyebarannya bisa ditekan,” bebernya.
Untuk diketahui, persentase BOR di Sumsel mengalami peningkatan. Seperti Kota Palembang mencapai 90 persen, Banyuasin 63 persen, Empat Lawang 37 persen, Lubuklinggau 92 persen, Pagaralam 43 persen, Prabumulih 79 persen, Lahat 74 persen, Muara Enim 42 persen, Musi Banyuasin 72 persen, Musi Rawas 50 persen, Musi Rawas Utara 55 persen, Ogan Ilir 82 persen, OKI 73 persen, OKU 45 persen, OKUS 55 persen, OKUT 77 persen, dan Pali 30 persen.
- 176 Jemaah Haji Sumsel Sudah Melunasi Biaya, 6764 Belum Bayar
- Sinergi Kuat Kunci Kemajuan, Herman Deru Ajak Kepala Daerah se-Sumsel Bersatu
- Pengemudi Mobil Wuling Meninggal Dunia Usai Tabrak Taman Jalan di Lubuklinggau