Pemerintah negara bagian Mississippi, Amerika Serikat (AS) menerapkan status darurat krisis air bersih pada Selasa (30/8). Kurangnya pasokan air bersih membuat lebih dari 160 ribu penduduk di sana berebut.
- Gunakan Water Cannon, Polres Pagar Alam Bantu Warga yang Alami Krisis Air Bersih
- Krisis Air Bersih, Akhirnya Warga Numpang Mandi di Rumdin Bupati OKU
Baca Juga
Gubernur Mississippi Tate Reeves mengatakan krisis air ini telah sampai pada tahap tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan penting masyarakat, seperti mandi, mencuci, minum, dan lain-lain. Pemerintah juga belum bisa memastikan sampai kapan krisis ini akan terjadi.
"Kota ini tidak dapat menghasilkan cukup air untuk memadamkan kebakaran, menyiram toilet serta memenuhi kebutuhan kritis lainnya," ujar Reeves, seperti dimuat Anadolu Agency.
Kegagalan sistem pengolahan air dari kerusakan infrastruktur O.B. Curtis Water Plant yang telah berlangsung lama, serta banjir yang terjadi di Sungai Pearl pada minggu ini disebut menjadi penyebab krisis air bersih.
Lewat keadaan darurat ini, masyarakat diminta untuk menghemat dan hanya menggunakan air untuk memasak atau menyikat gigi karena khawatir seluruh pasokan air akan habis, bahkan warga tidak bisa menyiram toilet mereka.
Sementara itu Garda Nasional AS yang mendistribusikan air minum kepada penduduk dan negara bagian sedang menyiapkan sistem tanker untuk menyediakan air bagi truk pemadam kebakaran.
Kru darurat juga tengah berupaya membuat instalasi pengolahan air kembali beroperasi.
- Sempat Merosot, Harga Emas Mantul Lagi Didorong Aksi Bargain-Hunting
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen
- Harga Emas Spot Tergelincir karena Investor Beralih ke Dolar AS sebagai Aset Safe Haven