Krisis Air Bersih, Akhirnya Warga Numpang Mandi di Rumdin Bupati OKU

Warga ngantri numpang mandi di rumah dinas bupati sebagai bentuk protes atas buruknya pelayanan PDAM Tirta Raja, Kabupaten OKU/ist
Warga ngantri numpang mandi di rumah dinas bupati sebagai bentuk protes atas buruknya pelayanan PDAM Tirta Raja, Kabupaten OKU/ist

Sepertinya ancaman warga untuk numpang mandi di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati OKU, sebagai bentuk protes terhadap buruknya pelayanan dan kualitas air PDAM Tirta Raja OKU, bukan omong kosong saja.


Terbukti usai mendatangi Kantor PDAM Tirta Raja, Kamis (6/7) pagi, beberapa warga pada sore harinya datang ke Rumdin Bupati OKU sambil membawa handuk, sabun, sikat, pasta gigi dan gayung untuk menumpang mandi.

Setidaknya ada delapan warga yang datang untuk numpang mandi di Rumdin orang nomor satu di Kabupaten OKU tersebut.

“Tujuan kami ke sini untuk numpang mandi, karena sudah beberapa hari air PDAM tidak mengalir ke rumah kami. Ada juga yang mengalir, tapi airnya keruh,” kata Nopran Saputra (23), salah satu warga yang numpang mandi di Rumdin Bupati OKU.

Kata Nopran, mereka tahu jika air PDAM di Rumdin sangat jernih. Oleh sebab itu, mereka ingin Pj Bupati OKU, Teddy Meilwansyah berbagi dengan masyarakat.

“Biar pak bupati tahu kalau air yang diterima warganya tidak sama dengan di rumah dinas ini,” ujarnya.

Namun sayang seribu kali sayang, kedatangan Nopran dan warga lainnya justru dihentikan oleh petugas Satpol PP di pos jaga gerbang utama Rumdin.

Mereka tidak diperbolehkan jika ingin mandi ke dalam. Tapi petugas memperbolehkan mereka mandi hanya di pos jaga saja.

“Tujuan kami sebenarnya bukan tentang mandi, namun yang kami lakukan ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakseriusan PDAM OKU dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya,” jelas Nopran.

Selain itu, tambah Nopran, ini juga sebagai sinyal bagi Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah, agar sesegera mungkin mengevaluasi jajaran direksi PDAM OKU sampai ke akar-akarnya.

“Intinya kami di sini menangkap keresahan dan kegelisahan masyarakat khususnya pelanggan PDAM. Mereka sudah jenuh dengan kinerja PDAM yang gitu-gitu aja. Makanya itu, kalau tidak segera dievaluasi, mungkin akan lebih banyak lagi warga mau mandi di sini,” pungkasnya.