Jalan Negara Muba-Betung Kembali Rusak, DPRD Sumsel Pertanyakan Kinerja BBPJN

Pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Sumsel saat menerima perwakilan massa dari Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Musi Banyuasin (Geram) yang mempertanyakan progres perbaikan jalan negara Muba-Betung yang progres perbaikannya belum maksimal di ruang rapat Banmus DPRD Sumsel, Rabu (31/8).( Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Sumsel saat menerima perwakilan massa dari Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Musi Banyuasin (Geram) yang mempertanyakan progres perbaikan jalan negara Muba-Betung yang progres perbaikannya belum maksimal di ruang rapat Banmus DPRD Sumsel, Rabu (31/8).( Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Jalan Negara Musi Banyuasin-Betung kini dalam kondisi rusak walaupun sudah diperbaiki. Komisi IV DPRD Sumsel menilai progres perbaikan jalan tersebut belum maksimal.


Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Selatan Hasbi Asadiki,  di sela-sela menerima perwakilan massa dari Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Musi Banyuasin (Geram) mempertanyakan progres perbaikan jalan negara Muba-Betung yang progres perbaikannya belum maksimal.

"Kita pertanyakan lagi dengan pihak  Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah (BBPJN) Sumsel, bagaimana pengerjalan jalan tersebut yang tahun ini sudah dianggarkan tapi di rasakan perbaikannya belum maksimal, apakah anggarannya kurang atau SDM yang tidak memadai atau kontraktor yang bermasalah," katanya di ruang rapat Banmus DPRD Sumsel, Rabu (31/8).

Menurut politisi Partai Golkar ini pihaknya sudah ke lapangan bersama pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) untuk melihat kondisi jalan. Mengingat, jalan ini jalan nasional sehingga kewenangannya BBPJN. 

Namun perbaikan jalan hanya dilakukan pada spot-spot tertentu sehingga tidak maksimal.

"Masyarakat Muba ini hadir ke DPRD Sumsel mereka melihat di dalam pengerjaan di tahun 2022, ini dirasakan masih belum maksimal dan ini menjadi pekerjaan besar bagi pihak Kementrian PU untuk menganalisa lagi pihak Balai Jalan yang ada di Sumsel ini," katanya.

"Anggaran sudah ada SDM cukup memadai tapi  tiap tahun jalan ini jadi permasalahan terus, anggarannya dari APBN 2022 hampir Rp200 miliar, pengerjaannya hanya di spot-spot saja," pungkasnya.