Batik Indonesia Tembus Pasar Digital Korea Selatan

Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi menyaksikan penandatanganan perjanjian secara daring antara pihak Indonesia dan Korsel, Jumat (9/7). (Ist/KBRI Seoul)
Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi menyaksikan penandatanganan perjanjian secara daring antara pihak Indonesia dan Korsel, Jumat (9/7). (Ist/KBRI Seoul)

Produk batik resmi memasuki pasar digital Korea Selatan dengan ditandai penandatanganan kerjasama antara UKM Indonesia PT Wastra Cantik Indonesia (Batik Chic) dan Idus.com, situs online Korsel, Jumat (9/7).


Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi mengapresiasi momen ini. Sebab diakuinya, kerjasama ini butuh negosiasi secara daring selama tujuh bulan lebih.

“Rampungnya kerjasama ini merupakan pencapaian yang patut dibanggakan. Dari persiapan, negosiasi sampai penandatanganan perjanjian ini seluruhnya dilakukan virtual,” ujarnya setelah menyaksikan penandatanganan perjanjian secara daring antara pihak Indonesia dan Korsel, Jumat (9/7).

Untuk itu, menurutnya, cukup terbukti bahwa pandemi COVID-19 bukanlah suatu penghalang untuk giat memasarkan ekonomi kreatif ke manca negara.

Umar Hadi berharap dengan masuknya batik ke situs komersial daring dapat turut menciptakan kesejahteraan tidak hanya untuk kedua pihak, tetapi juga untuk UMKM lainnya. 

CEO Idus.com, Donghwan Kim melalui Danny Jeon mengatakan, Idus.com adalah salah satu situs ekonomi digital Korsel yang menjual mayoritas produk buatan tangan. Pihaknya tertarik untuk impor produk Indonesia berupa aksesoris dari Batik dan kain tradisional.

“Idus.com memutuskan untuk mengenalkan Batik Indonesia di situsnya melalui merek Batik Chic yang memiliki garis rancangan busana yang apik dan simpel, tepat mewakili citra wanita Indonesia dan Korsel yang cerdas, cantik, dan berbudaya di abad-21,” terangnya.

Sementara itu, Pendiri dan Perancang Batik Chic, Novita Yunus menuturkan, kemitraan dengan Idus.com ini menjadi lompatan besar bagi bisnisnya. Penyelesaian perjanjian ini diakuinya tidak lepas dari kerja keras pihak terkait, termasuk Bank Negara Indonesia (BNI) kantor cabang Seoul, sejalan dengan komitmen BNI Pusat untuk terus mendorong UKM Indonesia go global.

Batik Goes to Korea diharapkan dapat menjadi perintis penguatan akses produk ekonomi kreatif Indonesia ke pasar Korsel, khususnya menjelang penyelenggaraan World Conference on Creative Economy dan KTT G20 di Indonesia di tahun 2022.