Arkeolog Sumsel Teliti Pecahan Keramik Era Dinasti Tang - Tsung, Seperti Ini Bentuknya..

Arkeolog meneliti dan mengkaji ulang peninggalan sejarah yang diduga berasal dari Kerajaan Sriwijaya dan Tiongkok masa lampau. Foto: Eko/rmolsumsel.id
Arkeolog meneliti dan mengkaji ulang peninggalan sejarah yang diduga berasal dari Kerajaan Sriwijaya dan Tiongkok masa lampau. Foto: Eko/rmolsumsel.id

Ratusan bungkus pecahan keramik, gerabah dan manik-manik kuno di Museum Sriwijaya diteliti dan dikaji ulang oleh arkeolog. Pecahan benda-benda kuno tersebut merupakan hasil penyerahan warga serta galian arkeolog dari beberapa situs Kerajaan Sriwijaya yang ada di Sumsel.


Penanggung Jawab Kegiatan dana DAK Fisik Museum Sriwijaya, Khairul mengatakan, proses pengkajian dan pendataan tersebut sudah dilakukan selama 4 hari. Tujuannya untuk mengetahui asal muasal barang, usia serta fungsi dari barang yang ditemukan. "Selama ini kan kami menerima temuan benda-benda kuno dari warga. Nah, inilah yang akan diteliti arkeolog. Mengenai usia benda, asalnya serta fungsinya sendiri," ujar Khairul saat dibincangi, Minggu (6/6). 

Ia menuturkan pecahan benda kuno ini telah diterima pihak museum sejak tahun 1980. Menurutnya, selama ini pecahan benda kuno tersebut dikumpulkan di gudang yang ada di dalam museum. Setelah dibersihkan dan dibungkus, benda-benda temuan ini lalu disimpan dalam storage khusus. Baru sekarang bisa diteliti dan didata," ucapnya. 

Benda tersebut berasal dari berbagai daerah. Seperti Kota Palembang, OKI, Bangka Belitung hingga kawasan pesisir Sungai Musi. Jumlah barang temuan tersebut ada sekitar 300 bungkus. "Asalnya dari situs-situs bersejarah yang merupakan kawasan peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Inilah yang ingin kita teliti. Apakah benar itu peninggalan Sriwijaya atau bukan," bebernya. 

Jika nantinya berusia sama dengan munculnya Kerajaan Sriwijaya, maka benda tersebut bakal ditampilkan sebagai koleksi museum. Sejauh ini, sudah ada sekitar 378 koleksi yang sudah teridentifikasi dan disajikan di museum. Tediri dalam bentuk arca, kemudi kapal, prasasti, gerabah, keramik, koin mata uang dan beberapa bentuk lain.

Sementara itu, Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumsel, Retno Purwanti menyebutkan pecahan-pecahan keramik, gerabah dan manik-manik tersebut, sementara ini diduga berasal dari zaman Dinasti Tang hingga Dinasti Tsung. "Kebanyakan temuannya itu tidak ada informasi yang jelas. Kalau yang berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya itu juga kebanyakan dari hasil penelitian atau galian kami di situs-situs peninggalan," kata Retno. 

Namun, pecahan benda-benda tersebut tetap diteliti. Lantaran rata-rata berusia tua dan memiliki nilai historis. "Hanya saja karena museum Sriwijaya ini khusus menyajikan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, benda-benda yang bakal disajikan hanya yang berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya," terangnya. 

Menurut Retno, banyaknya benda yang berasal dari Tiongkok yang berhubungan dengan Kerajaan Sriwijaya disebabkan hubungan perdagangan antara kedua kerajaan yang cukup intens. "Sehingga barang-barang dari Dinasti Tiongkok yang berada situs Kerajaan Sriwijaya," pungkasnya.