Angkatan Laut Korsel, Jepang dan AS Gelar Latihan Bersama di Semenanjung Korea

Kapal induk USS Nimitz berlabuh di pangkalan angkatan laut di Busan, 325 kilometer tenggara Seoul/Foto: Yonhap
Kapal induk USS Nimitz berlabuh di pangkalan angkatan laut di Busan, 325 kilometer tenggara Seoul/Foto: Yonhap

Meningkatnya ancaman Korea Utara dijadikan dasar latihan trilateral dua hari antara Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang, yang digelar di perairan selatan Semenanjung Korea mulai Senin (3/4) waktu setempat.


Manuver bersama ketiga negara mengikuti tindakan provokatif Pyongyang, seperti pembukaan hulu ledak nuklir taktis Hwasan-31 minggu lalu dan uji coba drone serangan nuklir bawah air Haeil beberapa hari sebelumnya.

"(Latihan anti-kapal selam) diatur untuk meningkatkan kemampuan respons Korea Selatan, AS dan Jepang terhadap ancaman bawah laut Korea Utara yang semakin maju, termasuk dari rudal balistik yang diluncurkan kapal selam," kata Kementerian Pertahanan Korsel dalam siaran persnya, seperti dikutip dari Yonhap.

Kementerian mengatakan, Korsel mengerahkan kapal perusak utamanya, Yulgok YiYi, Choe Yeong dan Daejoyeong, serta kapal pendukung tempur Soyang, sementara AS mengirim kapal induk dan dua kapal perusak, USS Wayne E. Meyer dan USS Decatur. Jepang memobilisasi kapal perusak JS Umigiri.

"Latihan anti-kapal selam akan fokus pada peningkatan kemampuan negara untuk mendeteksi, melacak, berbagi informasi dan mengalahkan" ancaman bawah air Korea Utara," kata kementerian tersebut.

Menurut keterangan, selama segmen pencarian dan penyelamatan, mereka berencana untuk mempraktekkan pertolongan pertama dan prosedur darurat lainnya bagi mereka yang mengalami kecelakaan laut.