Sebuah gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo yang berpusat di Mandalay, Myanmar, mengguncang Thailand pada Jumat, 28 Maret 2025.
- Ini Redeem Code Genshin Impact, Buruan Klaim
- Kremlin : Jet Tempur dan Rudal Barat untuk Ukraina Tidak akan Halangi Kemenangan Rusia
- Arab Saudi Longgarkan Larangan Alkohol Jelang Piala Dunia 2034
Baca Juga
Getaran kuat menyebabkan sebuah gedung pencakar langit setinggi 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok runtuh, menimbulkan korban jiwa dan puluhan pekerja yang masih hilang.
Bangunan tersebut, yang direncanakan menjadi Kantor Audit Negara, roboh sekitar pukul 01.20 siang waktu setempat.
Tercatat dua orang tewas dan 43 pekerja masih dinyatakan hilang di bawah puing-puing. Saat itu ada 50 pekerja di lokasi saat kejadian.
Tim penyelamat telah dikerahkan ke lokasi dengan bantuan alat berat untuk memulai operasi pencarian dan penyelamatan.
"Kami telah memastikan bahwa struktur di sekitar gedung yang runtuh cukup aman sebelum memulai upaya pencarian," kata seorang petugas penyelamat, seperti dimuat Thai PBS World.
Anjing pelacak juga telah diterjunkan untuk membantu menemukan korban yang masih hidup.
Menanggapi kejadian ini, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt segera memerintahkan pembentukan pusat komando di kantor lama Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA) untuk mengoordinasikan operasi penyelamatan dan bantuan bagi korban.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, yang saat ini berada di Phuket, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjauhi gedung-gedung tinggi hingga situasi dinyatakan aman.
"Kami telah menginstruksikan semua lembaga terkait untuk bersiap membantu warga yang terdampak gempa serta mengantisipasi kemungkinan gempa susulan," ujarnya.
Associate Professor Sutthisak Soralump dari Fakultas Teknik Universitas Kasetsart menjelaskan bahwa gempa ini dipicu oleh pergerakan Sesar Sagaing yang melintasi Mandalay, Myanmar.
"Pengukuran awal mencatat kekuatan gempa sebesar 7,6 hingga 7,4 magnitudo. Sesar ini telah menyebabkan beberapa gempa besar di masa lalu, termasuk pada tahun 1912, 1930, 1940, dan 1950," jelasnya.
Ia juga memperingatkan bahwa masih ada potensi gempa susulan dengan kekuatan hingga 6,6 magnitudo. Dengan kemungkinan ini, otoritas setempat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Selain menyebabkan kerusakan bangunan, guncangan kuat dari gempa ini juga memicu kepanikan di Bangkok.
Banyak warga bergegas meninggalkan gedung-gedung tinggi dan berlindung di jalanan demi keselamatan. Beberapa bangunan di pusat kota juga dilaporkan mengalami keretakan akibat guncangan.
Pemerintah Thailand saat ini berfokus pada upaya penyelamatan dan evakuasi korban, sementara warga diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi guna menghindari risiko lebih lanjut akibat gempa susulan.
- Setelah dari Bali, Jokowi hingga Xi Jinping Hadiri KTT APEC di Bangkok
- Bilqis Prasista Tumbangkan Peringkat Satu Dunia di Uber Cup 2022
- Ibu Kota Thailand Berganti Nama Jadi Krung Thep Maha Nakhon