Tragedi Perang 5 Hari 5 Malam di Palembang, Dikemas Dalam Parade dan Teatrikal

Aksi Teatrikal peringatan tragedi perang 5 Hari 5 Malam/Humaidy Kennedy
Aksi Teatrikal peringatan tragedi perang 5 Hari 5 Malam/Humaidy Kennedy

Sebanyak 56 komunitas di Kota Palembang menggelar parade dan teaterikal di Bundaran Air Mancur Palembang, Sabtu (1/1). Gelaran tersebut merupakan rangkain pertama dalam rangka memperingati tragedi Perang 5 Hari 5 Malam yang terjadi di Kota Palembang pada 5 Januari 1947 yang silam.


“Agar masyarakat tahu dan paham dengan sejarah Palembang,” kata Ketua Panitia, Vebri AL Lintani ketika dibincangi.

Menurutnya, peringatan seperti ini sangat penting dilakukan guna memberikan pemahaman kepada masyarakat akan peristiwa penting yang terjadi di Kota Pempek ini bisa diketahui.

Terutama bagi generasi muda, sangatlah penting untuk mengetahui sejarah  dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tersebut. Oleh sebab itu, Vebri bersama dengan rekan yang lain berinisiasi mengajak seluruh komunitas dan anak muda untuk ikut andil dalam peringatan ini.

“Kemerdekaan ini tidak gratis, ada sejarah yang mengorbankan nyawa dan harta. Makanya kita ingin generasi kedepan mengetahui itu dan menumbuhkan rasa nasionalisme mereka,” jelasnya.

Vebri menambahkan bahwa rangkaian acara yang digelar tahun ini semoga menjadi pemantik agar ditahun-tahun berikutnya bisa terus dilaksanakan dan lebih meriah.

Sementara itu, hal yang sama juga disampaikan oleh Budayawan Palembang, Kemas Ari Panji bahwa hal ini sebagai bentuk kontribusi generasi yang masih hidup untuk menghormati perjuangan para pejuang terdahulu.

“Sebagai bentuk kontribusi kita dalam menghormati para pejuang, nenek moyang, dan leluhur kita,” katanya.

Dikatakan oleh Kemas bahwa peringatan peristiwa tahun 1947 ini baru tahun ini dilakukan secara bersama-sama. Pada tahun sebelumnya, peringatan hanya dilakukan oleh kelompok komunitas secara sendiri-sendiri.

“kalau untuk bersama gotong royong ini baru tahun ini kita mulai, biasanya secara sendiri-sendiri,” ujarnya.

“Mudah-mudahan ini menjadi pemicu agar selalu dilaksanakan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya tahu sejarah,” sambungnya.

Pada acara ini juga, turut hadir empat orang veteran yang pernah berjuang melawan penjajah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Keempat veteran tersebut yakni Roni Abdullah, Romli, Rupawi, dan Syarifudin Umar.

Sebagai informasi, peringatan Perang 5 Hari 5 Malam ini akan berlangsung hingga 5 Januari 2022 dengan beberapa agenda seperti Talkshow, Jalan-jalan sejarah, Ziarah, dan diakhiri dengan penutupan di Taman Masjid Agung Sultan Badaruddin Palembang.