Badai tropis mematikan Yagi menerjang kota Paoay di provinsi Ilocos Norte, Filipina mengakibatkan banjir, tanah longsor dan luapan sungai.
- Skuad Garuda Siap Bertarung Habis-habisan Melawan Filipina
- Jelang Lawan Irak dan Filipina, Malik Risaldi Lengkapi Skuad Timnas Indonesia
- Kunjungan Jokowi ke Filipina Disambut Aksi Demonstrasi
Baca Juga
Badan cuaca setempat melaporkan bahwa Yagi berhembus dari Filipina Utara ke arah Laut China Selatan dengan kecepatan angin berkelanjutan hingga 75 kilometer per jam dan hembusan hingga 125 kilometer per jam.
Mengutip laporan Associated Press pada Selasa (3/9), sedikitnya 14 orang tewas akibat badai Yagi di provinsi-provinsi utara dan tengah, termasuk di Antipolo, kota ziarah Katolik Roma yang populer.
Petugas mitigasi bencana Antipolo Enrilito Bernardo mengatakan bahwa tiga korban dengan salah satunya merupakan ibu hamil tewas akibat tanah longsor di lereng bukit. Sementara empat lainnya tenggelam akibat luapan sungai.
"Empat penduduk desa lainnya masih hilang setelah rumah mereka tersapu banjir," kata Bernardo.
Ribuan tulis terlantar pada hari Senin (2/9) setelah perjalanan laut dihentikan sementara di beberapa pelabuhan dan 34 penerbangan domestik ditangguhkan karena cuaca badai.
Sebuah kapal pelatihan, M/V Kamilla yang berlabuh di Teluk Manila ditabrak oleh kapal lain yang kehilangan kendali karena gelombang besar.
Jembatan Kamilla dilaporkan rusak dan kemudian terbakar, yang menyebabkan 18 kadet dan awak kapal meninggalkan kapal.
Sekitar 20 topan dan badai menghantam Filipina setiap tahun.
Negara kepulauan ini terletak di wilayah yang disebut "Cincin Api Pasifik," sebuah wilayah di sepanjang sebagian besar tepi Samudra Pasifik tempat banyak letusan gunung berapi dan gempa bumi terjadi, menjadikan Filipina salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia.
- Skuad Garuda Siap Bertarung Habis-habisan Melawan Filipina
- Jelang Lawan Irak dan Filipina, Malik Risaldi Lengkapi Skuad Timnas Indonesia
- Kunjungan Jokowi ke Filipina Disambut Aksi Demonstrasi