Akibat Ledakan Dinamit PT Semen Baturaja, Warga Terdampak Datangi DPRD OKU

Warga dari dua kelurahan di OKU menggelar aksi protes akibat dampak ledakan PT Semen Baturaja/ist
Warga dari dua kelurahan di OKU menggelar aksi protes akibat dampak ledakan PT Semen Baturaja/ist

Akhirnya, warga yang berdomisili di dua kelurahan yakni Talang Jawa dan Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten OKU, bersuara dan melakukan aksi protes di lingkungan tempat tinggal mereka, Senin (11/9).


Namun, dikarenakan tidak ada respon dari pihak PTSB, warga yang tergabung dalam Paguyuban RT/RW dari Kelurahan Talang Jawa dan Tanjung Agung bersama Ormas Pemuda Pancasila serta  Himpunan Masyarakat Untuk OKU (Himau OKU), mendatangi langsung kantor DPRD OKU untuk meminta difasilitasi terkait persoalan yang mereka hadapi dengan pihak Semen Batuaraja, Kamis (14/9).

Menurut salah satu warga Kelurahan Talang Jawa, Fairah (65), dalam sehari pihak PTSB bisa melakukan peledakan sampai 16 kali bahkan lebih. Hal ini, kata dia, selain mengganggu kenyamanan juga membuat dinding rumah warga retak.

“Kondisi seperti ini sudah lama, sudah bertahun-tahun. Kami sudah tidak tahan, makanya kami protes dan angkat bicara,” ungkapnya kepada awak media.

Kata dia, warga hanya menuntut PTSB memberikan ganti rugi terhadap kerusakan rumah warga yang disebabkan getaran dari ledakan dinamit di pertambangan tersebut.

“Kami minta pihak PT Semen Baturaja bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan pertambangan itu. Selain itu, debunya juga bertebaran di perkampungan kami. Makanya kami minta juga kompensasi kesehatan kepada PT Semen Baturaja,” bebernya.

Senada dikatakan perwakilan warga Kelurahan Talang Jawa, Tole (28), selain merusak bangunan rumah dan berdebu, aktivitas penambangan batu kapur tersebut juga menutup akses jalan umum dilingkungan RT 15.

“Jalan itu memang milik PT Semen Baturaja, tapi sebelumnya digunakan sebagai akses jalan umum oleh warga, dan itu satu-satunya jalan untuk akses mobil untuk ke kampung kami,” ujarnya.

Dia juga berharap, pihak PTSB memberikan toleransi agar membuka dan memberikan akses jalan tersebut untuk warga.

“Selain itu, di balik tembok penutup jalan itu, ada aliran anak sungai yang biasa digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci,” ungkapnya.

Maka dari itu, dirinya berharap pihak Semen Baturaja memberikan suplai air bersih kepada warga khususnya di sekitar ring satu yakni RT 15.

“Kami warga juga minta pihak PT Semen memberikan air bersih secara geratis setiap harinya,” ucapnya.

Senada disampaikan Hendri (47), perwakilan warga Kelurahan Tanjung Agung, bahwa akibat dampak getaran dinamit tersebut banyak rumah warga di tepian sungai rusak dan amblas.

“Jadi, kami minta pihak PT Semen Baturaja mengganti rumah tempat tinggal kami yang rusak akibat dampak dari aktivitas eksplorasi peledakan batu kapur itu. Kami juga minta kompensasi pendidikan untuk warga ring 1 yang tidak mampu dan juga kompensasi kesehatan,” tegasnya.

Menanggapi tuntutan warga ini, Ketua DPRD OKU, Marjito mengatakan, bahwa pihaknya sudah memanggil para petinggi PTSB untuk membahas permasalahan warga di dua kelurahan tersebut.

“Pihak PT Semen Baturaja akan mendengarkan semua tuntutan warga tersebut. Namun mereka akan membahasnya secara internal terlebih dahulu,” katanya. 

Sementara itu, pihak PT Semen Baturaja saat akan diwawancarai awak media, enggan memberikan penjelasan terkait permasalahan yang menjadi tuntutan warga tersebut.

“Pak bagai mana tanggapannya terkait permasalahan ini. Apakah akan ada penyelesaiannya,” tanya awak media kepada beberapa petinggi PTSB, namun tidak ada satu pun yang bersuara dan hanya tertunduk sambil berjalan meninggalkan wartawan.