Masih Geram, Warga Terdampak Ledakan Dinamit Geruduk PT Semen Baturaja

Warga dari dua kelurahan Tanjung Agung dan Talang Jawa geruduk Kantor PT Semen Baturaja/Foto: Amizon
Warga dari dua kelurahan Tanjung Agung dan Talang Jawa geruduk Kantor PT Semen Baturaja/Foto: Amizon

Setelah menggelar aksi protes di lingkungan tempat tinggal dan menggeruduk kantor DPRD OKU, namun belum juga direspon.


Akhirnya, puluhan warga dari dua kelurahan yakni Talang Jawa dan Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten OKU, yang terdapat ledakan dinamit tambang batu kapur di area PT Semen Baturaja, mendatangi langsung perusahaan plat merah tersebut.

Massa yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut datang dengan mengendarai mobil pickup dan sepeda motor. Namun, kedatangan mereka dihadang oleh petugas keamanan PTSB serta pagar kawat berduri.

Akibatnya, sempat terjadi kericuhan antara massa dan petugas keamanan berseragam PTSB, karena massa bersikeras ingin masuk dan bertemu dengan petinggi PTSB untuk menyampaikan tuntutan mereka. Bahkan, massa juga sempat membuka paksa pagar kawat yang menghalangi mereka, Senin (18/9).

Informasi awal yang dihimpun, massa menuntut pertanggung jawaban pihak PTSB terkait kerusakan bangunan rumah mereka akibat dampak ledakan dinamit, serta meminta PTSB merekrut tenaga kerja lokal.

“Kami warga ring 1 yang paling merasakan dampak dari aktivitas tambang PT Semen Baturaja dengan menggunakan dinamit. Kami juga meminta rekrutmen tenaga kerja lokal di ring 1,” kata massa menggunakan pengeras suara.

Hingga berita ini dibuat, massa dan tim keamanan dari perusahaan serta aparat kepolisian masih berkumpul di pintu gerbang masuk PTSB.

Diberitakan sebelumnya, setelah bertahun-tahun menahan dampak ledakan dinamit dari penambangan batu kapur di dalam area PT Semen Baturaja. Akhirnya, warga yang berdomisili di dua kelurahan yakni Talang Jawa dan Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten OKU, bersuara dan melakukan aksi protes di lingkungan tempat tinggal mereka, pada Senin (11/9).

Namun, dikarenakan tidak ada respon dari pihak PTSB, warga yang tergabung dalam Paguyuban RT/RW dari Kelurahan Talang Jawa dan Tanjung Agung bersama Ormas Pemuda Pancasila serta Himpunan Masyarakat Untuk OKU (Himau OKU), mendatangi langsung kantor DPRD OKU untuk meminta difasilitasi terkait persoalan yang mereka hadapi dengan pihak PTSB, Kamis (14/9).

Menurut salah satu warga Kelurahan Talang Jawa, Fairah (65), dalam sehari pihak PTSB bisa melakukan peledakan sampai 16 kali bahkan lebih. Hal ini, kata dia, selain mengganggu kenyamanan juga membuat dinding rumah warga retak.

“Kondisi seperti ini sudah lama, sudah bertahun-tahun. Kami sudah tidak tahan, makanya kami protes dan angkat bicara,” ungkapnya kepada awak media.

Kata dia, warga hanya menuntut PTSB memberikan ganti rugi terhadap kerusakan rumah warga yang disebabkan getaran dari ledakan dinamit di pertambangan tersebut.

“Kami minta pihak PT Semen Baturaja bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan pertambangan itu. Selain itu, debunya juga bertebaran di perkampungan kami. Makanya kami minta juga kompensasi kesehatan kepada PT Semen Baturaja,” bebernya.