Sebanyak 16 orang santri pesantren asal Sumsel yang diketahui baru tiba dari Jawa Timur, belum bisa pulang ke kediamannya masing-masing. Mereka harus menginap terlebih dahulu di ODP Center atau Rumah Sehat Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang guna menjalani karantina terkait Covid-19.
- Pemkab PALI dan DPRD Tanda Tangani MoU Perda APBD Perubahan Tahun 2022
- Bupati Yakin Kabupaten PALI Dapat Wujudkan Good Government
- Buka Bimtek Program Desa Anti Korupsi, Plt Bupati Muara Enim Minta Masyarakat Berperan Aktif
Baca Juga
Diketahui, belasan orang santri itu tiba di Palembang dalam waktu yang tidak bersamaan. Dimana 11 orang santri diantaranya tiba melalui Bandara SMB II Palembang pada Minggu (12/4) malam. Sementara 5 orang santri lainnya tiba dengan bus, Senin (13/4) pagi.
Wakil Gubernur Sumsel H. Mawardi Yahya mengatakan, karantina atau isolasi diri merupakan sesuatu yang memang wajib diberlakukan untuk masyarakat yang masuk ke Sumsel.
"Rapid tes juga harus dilakukan. Bukan apa-apa, ini demi kenyamanan bersama. Tidak ada salahnya setiap warga yang masuk ke Sumsel di rapid tes. Seperti yang kita lakukan terhadap para santri ini," kata Mawardi.
Pemprov Sumsel sendiri memang telah komitmen dalam penanganan Covid-19 ini. Termasuk dengan menyediakan ODP Center sebagai tempat karantina untuk masyarakat.
"Tanpa batas kita menyiapkan rapid tes ini. Sebanyaknya kita siapkan berapa kebutuhannya. Kita siap untuk ini, setiap orang silahkan manfaatkan ODP Center ini tanpa terkecuali," terangnya.
Soal pelayanan di ODP Center, lanjutnya, telah dilakukan secara maksimal.
"Mandi, makan dan lainnya kita siapkan. Ini sudah memadai. Kita memang komit dengan keselamatan masyarakat ini. Termasuk para santri ini juga tidak perlu khawatir," tuturnya.
Kendati begitu, Pemprov Sumsel juga tidak melarang jika ODP tersebut menginginkan untuk mengisolasi diri di rumah masing-masing.
"Tapi tetap harus melewati pemeriksaan dulu. Kita juga melihat rumahnya memadai atau tidak. Ini harus dilakukan dengan benar," bebernya.
Sebelumnya Ketua IKPM Cabang Sumsel Hendrawan M Ilyas mengatakan, para santri asal yang pulang akan melalui jalur darat dan udara. Untuk santri putri rencananya menggunakan dua bus dengan total 93 orang santri, 2 pembimbing dan 3 wali santri. Sementara yang menggunakan pesawat sebanyak 57 santri dan 4 pembimbing.
Sedangkan untuk santri putra diketahui hanya akan mengunakan bus. Untuk totalnya yakni 288 orang santri dan 14 pembimbing.
"Mereka akan pulang secara bertahap. Ada yang menggunakan pesawat dan ada yang menggunakan bus. Mereka memang sudah mulai pulang sejak kemarin," pungkasnya.
- Bupati Enos Resmikan Pasar Murah untuk Pengendalian Inflasi di OKU Timur
- Siaga Hadapi Krisis Pangan Global 2023, Bupati PALI Ajak Masyarakat Tanam Ubi
- DPRD dan Gubernur Sumsel Setujui Perubahan APBD Provinsi Sumsel TA 2023