Resesi ekonomi atau krisis pangan global bukan hal yang harus ditakutkan jika kita bisa menyikapinya.
- Bupati PALI Apresiasi Keberadaan AGSI, Bakal Berangkatkan Umroh Guru Sejarah Berprestasi
- AXIS Gandeng MoEngage, Dorong Penggunaan dan Pertumbuhan Aplikasi AXISNet
- Pemkab PALI dan DPRD Tanda Tangani MoU Perda APBD Perubahan Tahun 2022
Baca Juga

Untuk menghadapi hal tersebut, Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Dr. IR. H. Heri Amalindo, mengajak masyarakat untuk nempersiapkan diri menghadapi krisis pangan global yang katanya akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.
Dimana, ungkap Heri Amalindo, krisis pangan global bisa dihadapi dengan ketersediaan pangan dengan menanam bahan kebutuhan pokok di PALI, salah satu yang paling mudah adalah menanam ubi kayu atau singkong.
"Krisis pangan lebih berbahaya dari covid-19. Untuk itu sebagai antisipasi kita harus mempersiapkannya dari sekarang," kata Bupati PALI, DR Ir H Heri Amalindo MM, didampingi Wakil Bupati PALI, Sekda PALI dan Organisasi Prangkat Daerah (OPD), Jumat (21/10/2022)

Orang nomor satu di Bumi Serepat Serasan itu mengaku telah menerima telegram dari presiden agar jangan menyepelekan ancaman krisis pangan tersebut. Apalagi saat ini sudah ada puluhan negara besar yang kekurangan pasokan pangan, akibat adanya pemanasan global pasca pandemi covid-19 dan ditambah lagi perang Ukraina dan Rusia.
"Kita jangan sampai seperti itu. Ancaman krisis pangan ini jangan dianggap remeh. Kami sudah menerima telegram dari Presiden langsung untuk mengambil langkah pencegahan," jelasnya.
Bupati PALI menyebutkan, untuk merangsang masyarakat menanam tanaman pangan, Pemerintah Kabupaten PALI telah menyiapkan lahan percontohan di halaman kantor Bupati PALI.
"Untuk jenis tanaman, kami tidak memaksa harus tanam ubi kayu. Tapi, sesuai yang dianjurkan presiden ada enam jenis tanaman pangan yang harus digenjot produksinya, antara lain ubi kayu, ubi jalar, padi, jagung, talas dan tanaman pangan jenis lainnya," bebernya.

Dengan begitu, Bupati PALI menjelaskan, untuk memberikan contoh pada masyarakat sengaja dimanfaatkan lahan tidur di halaman kantor Bupati PALI dengan menanam ubi kayu, jagung dan ubi jalar.
"Sengaja dipilih umbi-umbian, karena sangat mudah perawatannya. Tanaman ubi tidak memerlukan perawatan khusus, cukup ditanam, dibersihkan dari gulma dan tinggal panen. Hasilnya bisa menjadi stok pangan bagi masyarakat. Ubi bisa diolah jadi berbagai macam bahan makanan yang bisa disimpan lama, seperti tepung mokaf,".jelasnya.
Mantan Kadin Pekerjaan Umum Provinsi Sumsel itu menghimbau, kepada seluruh OPD agar menyampaikan kepada seluruh masyarakat mengenai ancaman krisis pangan yang diprediksi berlangsung pada tahun 2023.
"Sampaikan kepada masyarakat bahwa tahun depan hampir seluruh dunia akan menghadapi kesulitan pangan. Saat ini saja di negara eropa sudah banyak yang kelaparan. Setiap hari ribuan nyawa melayang karena tidak makan," terangnya.
Seluruh OPD juga ditekankan untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami tanaman pangan.

"Lahan di PALI ini banyak yang belum dikelola, kenapa harus dibiarkan ditumbuhi semak belukar. Lebih baik dimanfaatkan menaman tanaman pangan, seperti ubi. Minimal manfaatkan pekarangan rumah. Tidak rugi kalau kita menanam tanaman ubi. Kalau kita menanam krisis tidal krisis pasti bisa menikmati hasilnya," ajaknya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni SP MM mengatakan dalam mendukung program antisipasi krisis pangan global, pihaknya tahun ini menyiapkan bibit ubi untuk masyarakat yang mau menanam.
"Untuk tahap awal ini kita kelola lahan di depan kantor bupati untuk ditanami ubi. Mudah-mudahan program ini bisa ditiru masyarakat, selain sebagai antisipasi ancaman pangan global juga sebagai tambahan masyarakat selain komoditi karet atau sawit," pungkasnya.
- Ancam Keselamatan dan Ganggu Aktivitas Warga, Bupati PALI Diminta Selesaikan Polemik Jalan Servo
- Warga Jakabaring Terkejut, Bupati PALI Hadiri Turnamen Gaplek
- Heri Amalindo Disebut Siap Maju Pilgub Sumsel, Pengamat: Lawan Sepadan bagi Petahana!