Situasi dunia terasa begitu mencekam. Ribuan jiwa melayang setiap hari setelah virus corona 2019 (covid-19) jadi pandemi global. Di Amerika Serikat saja, sehari terakhir 2.108 orang meninggal.
- Tetap Waspada, WHO Klasfikasikan Covid-19 Masih dalam Darurat Kesehatan Global
- Tiga Penyakit Ini yang Paling Besar Dibiayai BPJS Kesehatan
- Antisipasi Lonjakan Covid-19, Dinkes Sumsel Pastikan Ketersediaan Ruang Isolasi
Baca Juga
Angka tersebut menjadi rekor di negara-negara yang terinfeksi virus ini. Data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins, 2.108 orang di AS meninggal terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan tingkat pertambahan korban meninggal seperti itu, AS dalam waktu dekat bisa melampaui Italia sebagai negara dengan kematian virus corona terbanyak di dunia.
Namun, pihak otoritas AS mengatakan bahwa wabah itu mulai menunjukkan tren stabil mendatar di seluruh AS.
Diberitakan JPNN.Com, Sabtu (11/4/2020), Dr Deborah Birx mengatakan itu belum puncaknya.
Menurut data Johns Hopkins University, saat ini AS mencatat sedikitnya 18.693 kematian dan 500.399 kasus yang dikonfirmasi. Terbanyak masih di daerah New York.
Angka itu hanya berselisih tipis dari Italia yang mencatat 18.849 kematian, sementara secara global lebih dari 100.000 telah meninggal karena virus yang menyebabkan penyakit gangguan pernafasan itu.[ida]
- Indonesia Dapat Rp7 Triliun dari Bank Dunia untuk Tangani Covid-19
- Empat Cara Atasi Mulut Pahit Saat Sakit, Salah Satunya Berhenti Merokok
- Terima Kasih Kepada Masyarakat Natuna