Meski pandemi Covid-19 berangsur membaik dalam beberapa bulan terakhir, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih tetap mengkategorikan virus tersebut sebagai darurt kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
- Malawi Minta Tambahan 7 Juta Dosis Vaksin Kolera
- WHO Minta China Transparan Soal Covid-19, Bagikan Data Secara Spesifik dan Real-time
- WHO Prediksi Darurat Kesehatan Global Akan Berakhir Tahun Depan
Baca Juga
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adanom Ghebreyesus, ketetapan tersebut diambil berdasarkan rapat Komite Darurat Covid-19 yang dilakukan WHO pekan lalu.
"Komite menekankan perlunya memperkuat pengawasan dan memperluas akses ke tes, perawatan, dan vaksin bagi mereka yang paling berisiko,” ujarnya seperti dimuat CBC pada Rabu (19/10).
Adhanom menyatakan bahwa WHO juga ikut mengakui bahwa pandemi berangsur membaik. Namun ia menghimbau bahwa negara tetap perlu waspada karena penyebaran virus Covid-19 terbukti tidak dapat diprediksi.
"Sementara situasi global jelas membaik sejak pandemi dimulai, virus terus berubah, dan masih ada banyak risiko dan ketidakpastian," ungkapnya.
Kondisi darurat kesehatan global atau PHEIC didefinikan WHO sebagai peristiwa luar biasa yang dapat merugikan negara lain melalui penyebaran suatu penyakit.
Perkembangan Covid-19 terbaru di AS, diumumkan oleh kepala penasihat medis Presiden Biden, Anthony Fauci yang menggambarkan penyebaran varian baru BQ.1 dan keturunannya BQ.1.1 telah berkembang lebih dari 10 persen dari infeksi baru di negara tersebut. 
- Sah! Affandi Udji Jabat Ketua Kadin Sumsel
- Kabupaten OKU Terima Tiga Ribu Dosis Vaksin Pfrizer
- China Protes Pesawat Tanpa Awak Ditembak Jatuh AS
