Sebanyak 13 pria, yang diduga kerap melakukan aksi premanisme di wilayah Kota Palembang, diamankan Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel.
- 1,7 Juta Barang Rokok Tanpa Cukai Asal Jatim Diamankan Polda Sumsel, Begini Modus Penyelundupannya
- Jari Telunjuk Putus, Adik Kandung Bupati Muratara Melapor ke Polda Sumsel
- Panja Komisi III Minta Kejaksaan dan Polri Laporkan Progres Penanganan Kasus Kredit Macet PT Titan
Baca Juga
Aksi premanisme kerap dilakukan di wilayah Kota Palembang tepatnya di sekitaran Benteng Kuto Besak, Museum SMB, Pasar Cinde, Pasar 16 Ilir, dan kawasan Masjid Agung.
Ke-13 orang, yang diduga melakukan aksi premanisme tersebut, langsung diamankan dan dibawa ke Mapolda Sumsel untuk dilakukan pendataan, Senin (22/6/2020).
Ketika diamankan di Mapolda Sumsel, 13 orang tersebut langsung dibariskan untuk diberikan imbauan untuk tidak lagi melakukan tindak premanisme di Kota Palembang.
Satu diantara yang diamankan karena kedapatan sedang menghisap lem di pinggiran sungai Musi II. Pemuda yang dimaksud yaitu Ngevin (27) yang biasa nongkrong untuk mengamen di wilayah Museum SMB Palembang.
"Aku lagi ngelem tadi pas ditangkap, di dekat Museum SMB. Memang biasanya aku ngamen disana, sebelum ngamen aku ngelem dulu. Enak karena aku sudah biasa ngelem," katanya saat diamankan di Mapolda Sumsel.
Selain itu juga ada yang ditangkap karena mengambil uang parkir dengan bayaran yang tinggi kepada masyarakat. Hal itu juga merupakan laporan yang didapat dari masyarakat sekitar yang merasa dirugikan oleh aksi oknum tersebut.
Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Suryadi mengatakan, hal ini merupakan kegiatan operasi tindak premanisme yang ada di Kota Palembang.
"Kita mengamankan 13 orang yang diduga melakukan tindak premanisme di Kota Palembang. Salah satunya ada yang kita tangkap karena kedapatan menghisap lem," kata Suryadi.
Dikatakannya, ke 13 orang yang terdata ini akan diberikan pembinaan agar tidak melakukan aksi premanisme lagi.
"Kita lakukan pendataan dan pembinaan kepada ke 13 orang yang diduga melakukan aksi premanisme tersebut agar mereka tidak lagi melakukan aksi premanisme yang meresahkan warga terutama di Kota Palembang," ujar Suryadi.[ida]
- Belum Sempat Jual Motor Curian, Eko Ditembak Polisi
- Periksa 55 Saksi Kasus Korupsi di Bawaslu OKU Timur, Kejari Mulai Targetkan Minimal Satu Tersangka
- Kasus Tindak Pidana Korupsi 2022 di Muara Enim, Dua ASN dan Lima Rekanan Masuk Penjara