17 Korban Tewas dalam Bentrok di Sorong Belum Teridentifikasi

Kondisi tempat hiburan malam yang terbakar akibat bentrok di Sorong, Papua Barat. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Kondisi tempat hiburan malam yang terbakar akibat bentrok di Sorong, Papua Barat. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Dokkes Polres Sorong Kota telah mengevakuasi 17 jenazah korban terbakar akibat bentrok di Tempat Hiburan Malam (THM) Double O, Selasa kemarin (25/1). Hanya saja, ke-17 korban tersebut hingga kini belum teridentifikasi.


Korban ini dievakuasi ke RSUD Sele Besolu dengan dikawal dua mobil patroli Polres Sorong Kota.

Kabag Ops Polres Sorong Kota, Kompol Edward Panjaitan mengatakan Dokkes Polres Sorong Kota telah mengevakuasi 17 jenazah dari lantai dua karaoke Double O untuk selanjutnya di bawa ke RSUD Sele Besolu untuk diidentifikasi. 

“Kita akan melakukan penyidikan apakah 17 jasad ini korban terbakar, mengingat korban yang dievakuasi kondisinya sudah hancur,” katanya dikutip dari RMOLPapua.id, Rabu (26/1).

Untuk identifikasi jenazah, pihaknya menunggu serta mencari tahu identitas keluarga dari warga sekitar yang menjadi korban maupun identitas pekerja Double O. Dia menjelaskan, hingga kini 17 korban yang ditemukan sama sekali belum teridentifikasi. 

"Semua korban terbakar ini ditemukan di satu lokasi, yakni di lantai dua Double O," tutupnya.

Sebelumnya, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setyawan menjelaskan, data sementara ada 12 korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Satu orang meninggal akibat dibacok dan 11 orang terjebak dalam karaoke Doubel O yang di bakar massa.

Awalnya kami berpikir kalau semua orang di dalam karaoke Doubel O sudah dievakuasi karena saat kejadian anggota kepolisian membantu evakuasi orang di dalam karaoke tersebut. Namun, saat tim pemadam melakukan pemadaman api ditemukan 11 jenazah dalam satu ruangan karaoke tersebut.

"Kita belum tahu pasti jumlah korban meninggal  karena masih dilakukan pengecekan lebih lanjut. Namun untuk sementara 11 ditemukan pemadam kebakaran di tempat karaoke dalam satu ruangan dan satu korban pembacokan meninggal  yang sudah dievakuasi," kata kapolres. 

Kapolres menambahkan, pertikaian terjadi karena salah paham dua kelompok warga asal Maluku yang berawal di tempat karaoke Doubel O dua hari yang sudah diupayakan damai. Akan tetapi tetap berlanjut hingga kejadian dini hari.