Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel mencatat setidaknya 10 ekor sapi di wilayah Sumsel yang terindikasi terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
- Perubahan Iklim, Jokowi Minta Daerah Perbesar Anggaran Bencana
- Empat Sapi Terkena PMK, Dinas Pertanian Pali Gerak Cepat Tekan Penyebaran Virus
- Cak Imin Desak Pemerintah Cairkan Ganti Rugi Peternak Sapi Korban PMK
Baca Juga
"Sapi yang terindikasi ini ditemukan di wilayah Lubuk Linggau," kata Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan, Senin (16/5).
Dia mengaku belum diketahui darimana penyakit itu berasal karena sapi tersebut masuk dari daerah lainnya. Dimana, saat ini paling banyak menyebar di wilayah Jawa Timur dan Aceh. Namun, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan monitoring ke lokasi peternakan. Petugas juga mengambil sampel dan dikirim ke laboratorium.
"Saat ini kami masih menunggu hasil uji laboratoriumnya dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasilnya," terangnya.
Untuk mengantisipasi agar penyakit PMK ini tidak menyebar ke sapi lainnya. pihaknya melakukan vaksinasi terhadap sapi dan akan memperketat sirkulasi atau proses pengiriman hewan. Dia mencatat, total sapi yang ada di Sumsel mencapai 300 ribu ekor dari berbagai jenis.
"Kami imbau agar setiap daerah untuk mengantisipasi virus ini karena dampaknya dapat mengurangi pembelian daging dan merugikan peternak," pungkasnya.
- Rumah Pengedar Narkoba di Musi Rawas Digerebek Polisi, Barang Bukti 16 Bungkus Sabu Diamankan
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel
- Identitas Mayat Hanyut di Bendungan Watervang Diketahui Anak Pondok Pesantren