Kota-kota di Ukraina, termasuk Kiev, menjadi saksi bagaimana pertempuran meletus dan memporak porandakan beberapa fasilitas. Memaksa ribuan warga sipil untuk berlindung di ruang bawah tanah dan sistem metro kota.
- Zelensky Pecat 33 Kepala Rekrutmen Tentara Korup, Kirim ke Medan Perang
- Putin Janji tak Akan Bunuh Zelensky, Menlu Ukraina: Jangan Tertipu Dia Ahli Pembohong
- Zelensky Dapat Bantuan, Tank AMZ-10 Dikirim ke Ukraina Untuk Bantu Serang Rusia
Baca Juga
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menepis kabar bahwa ia telah meninggalkan Kiev di tengah ketegangan yang telah memakan banyak korban. Pada Sabtu pagi (26/2) ia mengeluarkan pesan dengan suara lantang lewat video rekaman di media sosial.
Ia juga menegaskan bahwa pasukan Ukraina tidak akan meletakkan senjatanya."Kami akan melindungi negara ini," katanya.
“Senjata kami adalah kebenaran kami. Kebenaran kami adalah bahwa itu adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami. Dan kami akan mempertahankan semua itu," tambahnya.
Euro News melaporkan bahwa Zelensky telah menolak tawaran AS untuk membantunya meninggalkan Kiev di tengah tanda-tanda yang berkembang bahwa Rusia ingin menggulingkan pemerintahannya.
Laporan dari kantor berita, mengutip sumber militer Ukraina, bahwa rudal Kalibr telah ditembakkan ke arah Ukraina dari kapal Rusia di Laut Hitam.
Salah satu penasihat Zelensky mengatakan bahwa pertempuran sedang berkecamuk di ibukota dan di selatan Ukraina. Militer Ukraina berhasil menangkis serangan Rusia.
- DPR AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.540 Triliun untuk Israel, Ukraina dan Taiwan
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu
- Dugaan 10 WNI jadi Tentara Bayaran Ukraina Harus Didalami