Puluhan warga Dusun Pematang Bango, Kecamatan Pagaralam Utara, mendatangi lokasi penambangan material batu kali atau galian C di sepanjang aliran sungai desa mereka. Kedatangan ini sebagai bentuk protes atas aktivitas penambangan yang dinilai berpotensi menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor, yang dapat mengancam keselamatan mereka.
- Puluhan Emak-emak di Banyuasin Protes, Tolak Jalan Tiga Putri Dilalui Truk Galian C
- Polres Pagar Alam Bakal Dalami Isu Tambang Galian C Ilegal
- Potensi Rusak Lingkungan, Polisi Hentikan Galian C di Aceh Selatan
Baca Juga
Warga yang didampingi aparat kepolisian serta perangkat pemerintahan setempat menyatakan bahwa aktivitas penambangan ini telah berlangsung sekitar tiga bulan, menggunakan alat berat dan truk-truk besar. Hal ini, menurut mereka, memperparah arus air yang mengalir ke hilir sungai, sehingga meningkatkan risiko bencana di kawasan pemukiman dan lahan pertanian warga.
"Kami resah dan khawatir. Jika aktivitas ini terus berlangsung, banjir bandang dan tanah longsor bisa terjadi. Apalagi sungai ini sangat dekat dengan rumah warga," ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dipensi Adriansyah, Lurah setempat, bersama pengurus RT/RW dan aparat kepolisian turut mengawal aksi warga tersebut. Ia menyatakan dukungannya terhadap langkah warga untuk menghentikan aktivitas penambangan yang dinilai berbahaya bagi lingkungan sekitar.
"Dalam aksi ini, kami hanya ingin memastikan aspirasi warga tersampaikan dengan damai dan tertib," ujar Dipensi.
Berdasarkan pantauan di lokasi setelah aksi protes, alat berat dan truk yang sebelumnya digunakan untuk penambangan tampak tidak lagi beroperasi. Namun, warga tetap berharap agar aktivitas ini benar-benar dihentikan secara permanen demi keselamatan mereka.
Mereka juga meminta pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang melakukan penambangan ilegal di kawasan tersebut. "Kami berharap ada solusi jelas agar dusun kami tidak terancam bencana di masa depan," tambah salah satu warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak penambang maupun pemerintah daerah mengenai tindak lanjut dari protes warga ini. Namun, warga berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini agar mendapatkan kepastian dan solusi.
- Mahasiswi di Palembang Jadi Korban Pengeroyokan, Dua Pelaku Anak Dewan Pagaralam
- Kejari Duga Pelarian Tiga Tahanan Narkoba di Pagar Alam Sudah Direncanakan, Satu Orang Tertangkap
- Polisi Ungkap Kasus Rudapaksa Terhadap Perempuan Uzur di Pagar Alam