Warga Muara Enim Kaget, BBM Subsidi Naik Siang Hari

Warga membeli pertalite eceran karena ramainya antrean di SPBU/RMOL
Warga membeli pertalite eceran karena ramainya antrean di SPBU/RMOL

Sebagian besar warga Kabupaten Muara Enim terutama pemilik kendaraan kaget dan kecewa karena kenaikan BBM subsidi. 


Pasalnya pemerintah menaikkan harga BBM Pertalite dan Pertamax dilakukan siang hari pada saat aktivitas masyarakat sangat tinggi, Sabtu (3/9).

Dari pantauan di lapangan, tampak antrean kendaraan mengular di SPBU mereka (pembeli) kaget dan kecewa, meski harga sudah naik namun SPBU belum bisa pompakan karena masih menunggu penyesuaian harga BBM dari Pertamina. 

Menurut Irfan (35) warga Muara Enim bahwa dirinya sangat kecewa atas kenaikan BBM yang terkesannya tiba-tiba dan pada siang hari. Sebab biasanya kenaikan BBM dilaksanakan pada tengah malam yang aktivitas warga tidak tinggi. 

"Saya buka bengkel, sudah mengantri 2 jam lebih. Sekarang akibat kenaikan BBM antrian tambah lama dan tidak kapan SPBU aktif lagi. Kami masyarakat merasa di Prank," tegasnya.

Selain itu, lanjut Irfan jika BBM naik apakah ada jaminan dari pemerintah stok BBM akan ada terus di SPBU. Kalau masih mengantri panjang berarti kenaikan BBM tidak ada gunanya bagi masyarakat malah tambah menyengsarakan terutama masyarakat kecil.

Hal senada dikatakan Feri (36) yang sehari-harinya berprofesi tukang ojek, bahwa dengan adanya kenaikan BBM ini, tentu otomatis dirinya akan menaikkan ongkos penumpang. 

"Sebenarnya berat dan kasihan Pak, apalagi pelanggan saya banyak pelajar. Tapi bagaimana lagi, BBM naik dari pemerintah juga," pungkasnya.

Hal senada dikatakan salah satu pedagang eceran BBM Yoni (42) warga Air Lintang, Muara Enim, bahwa dengan kenaikan BBM tersebut tentu dirinya terpaksa menaikkan juga harga eceran BBM terutama Pertalite dari sebelumnya Rp 10 ribu perliter, setelah adanya kenaikan menjadi Rp12 ribu perliter.

Dirinya mengaku bahwa akibat ada kenaikan BBM ini, memang tadi sempat ada ketidakpuasan konsumen karena kami menghentikan pelayanan menunggu penyesuaian harga.

"Ya kita dengar pengumuman dulu, baru kembali melayani pembelian, sekitar jam 14.00 WIB, kami naikkan harga Rp12 ribu perliternya, kami ikut aturan pemerintah saja, kalau naik ya naik," ujarnya.