Pertamina Plaju Gandeng DLHK Verifikasi Capaian Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Kilang Pertamina Plaju menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang dalam proses verifikasi capaian pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) tahun 2025.


Verifikasi lapangan ini merupakan bagian dari upaya membangun sistem inventarisasi GRK nasional yang akurat dan transparan sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 12 Tahun 2024.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari, menegaskan bahwa keterbukaan terhadap proses verifikasi menjadi wujud tanggung jawab industri terhadap publik dan lingkungan.

“Verifikasi data adalah bentuk tanggung jawab industri terhadap publik dan lingkungan. Kami ingin memastikan setiap capaian kami dalam efisiensi energi dan pengurangan emisi bisa diuji dan dipercaya,” ujarnya, Kamis (1/5/2025).

Kilang Pertamina Plaju diketahui telah mengimplementasikan sejumlah inovasi untuk menurunkan emisi GRK. Salah satu langkah strategis adalah penggunaan refinery gas sebagai pengganti fuel oil untuk pemanasan crude oil. 

Upaya ini berdampak signifikan karena refinery gas menghasilkan pembakaran yang lebih bersih dengan kandungan hidrokarbon yang lebih ringan.

Selain itu, kilang juga menerapkan program efisiensi energi berkelanjutan, termasuk pemanfaatan panas sisa (waste heat recovery unit) dari gas buang hasil pembakaran turbin gas untuk menghasilkan steam. Pendekatan ini mengurangi beban kerja boiler, sehingga konsumsi bahan bakar dapat ditekan.

“Program ini juga telah dirancang untuk mengurangi konsumsi energi melalui optimalisasi proses produksi dan pemanfaatan kembali energi yang terbuang,” tambah Rachmi.

Langkah efisiensi lainnya mencakup optimasi di unit package boiler dan pelaksanaan energy optimization process, yaitu evaluasi berkala untuk mengidentifikasi serta memperbaiki titik-titik inefisiensi operasional. 

Berkat pendekatan tersebut, Kilang Plaju berhasil mencatatkan penghematan energi rata-rata sebesar 200 ribu gigajoule (GJ) per tahun.