Tunggu Nyawa Melayang, Waskita Baru Mau Gerak Cepat Perbaiki Jalan Tol Kayu Agung-Palembang

Kecelakaan lalu lintas tunggal di ruas tol Kayu  Agung-Palembang yang menyebabkan Febi Khoirunnisa meninggal dunia. (ist/rmolsumsel.id)
Kecelakaan lalu lintas tunggal di ruas tol Kayu Agung-Palembang yang menyebabkan Febi Khoirunnisa meninggal dunia. (ist/rmolsumsel.id)

Buruknya kondisi ruas jalan tol Kayu Agung Palembang telah memakan korban jiwa. Setelah salah seorang mahasiswi, Febi Khoirunnisa yang mengendarai mobil Honda Brio tewas mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal pada KM 362+800 B ruas tol Kayu Agung – Palembang – Betung (Kapal Betung) Jumat, (7 /1).


Kejadian itu diibaratkan sebagai bom waktu yang sudah meledak. Sebab, sejak awal difungsikan, kondisi jalan tol tersebut jauh dari kata layak. Kondisinya bergelombang dan tidak mulus. Belum lagi lampu penerangan jalan sangat minim. Sehingga membuat pengendara kesulitan dalam memperhatikan jalan.

“Saya akhir tahun lalu lewat (Ruas Tol Kayu Agung-Palembang). Kondisinya sangat parah. Lobangnya dimana-mana dan jalannya tidak mulus. Jadi wajar kalau ada kecelakaan. Memang nunggu waktu saja sampai ada korban jiwa,”  kata salah seorang warga, Alwi saat dibincangi Minggu (9/1).

Seharusnya, kata Alwi, pengelola jalan tol bisa bergerak cepat dengan melakukan perbaikan. Sehingga, tidak perlu ada korban jiwa. “Kalau ada korban seperti ini biasanya baru mau perbaikan,” kata warga Jalan Macan Lindungan ini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Tol, Herwidiakto mengatakan, saat ini lokasi kejadian kembali dapat dilalui kendaraan secara normal sejak tanggal 7 Januari 2022 pukul 18.50 WIB.

Selain itu, memasuki musim penghujan, PT Waskita Sriwijaya Tol telah melakukan upaya peningkatan monitor dan pemeriksaan kondisi ruas tol Kapal Betung dengan melakukan peningkatan patrol, serta melakukan upaya perbaikan secara optimal jika terdapat kerusakan di badan jalan tol.

“Kami akan melakukan beberapa rencana aksi, di antaranya peningkatan patrol di sepanjang ruas tol Kapal Betung, dan penambahan rambu-rambu di sepanjang ruas untuk memberikan informasi yang secepatnya kepada para pengguna jalan tol. Selain itu, kami juga mulai melakukan penutupan lubang pada badan jalan yang rusak dengan aspal khusus yang reaksinya cepat, sehingga dapat segera dilalui oleh kendaraan,  kata Herwidiakto dalam keterangan persnya.

Direktur Utama PT Waskita Toll Road, Septiawan Andri Purwanto mengatakan, PT Waskita Toll Road dan Badan Usaha Jalan Tol PT Waskita Sriwijaya Tol secepatnya mengerahkan tim perbaikan yang lebih banyak. Selain itu, patroli 24 jam dengan intensitas yang lebih tinggi akan dilakukan.

“Agar lebih cepat mengetahui kerusakan yang terjadi, agar dapat segera melakukan antisipasi perbaikan dengan cepat dan akurat di sepanjang ruas tol. Perbaikan yang dilakukan tidak hanya cepat, namun kualitas perbaikannya juga baik dan tahan lama. Monitoring kondisi jalan akan terus dilakukan sampai konsolidasi tanah settlement yang terjadi memasuki fase stabil, tandasnya.