Warga Resah, Truk Angkutan Batu Bara Makin Nekat, Lintasi Jalan Tol dan Pemukiman

Truk angkutan batu bara yang diamankan di Terminal Prabumulih. (ist/rmolsumsel.id)
Truk angkutan batu bara yang diamankan di Terminal Prabumulih. (ist/rmolsumsel.id)

Puluhan truk angkutan batu bara berhasil diamankan tim gabungan Polres dan Dinas Perhubungan Kota Prabumulih. Truk tersebut diamankan setelah hendak menuju gerbang Tol Indralaya-Prabumulih. 


Truk pengangkut batu bara tersebut berasal dari kawasan Tanjung Enim. Diduga, batu bara tersebut diangkut dari tambang ilegal yang cukup menjamur di kawasan tersebut. 

Pantauan di lapangan, truk bertonase berat itu tampak berjejer rapi di kawasan Terminal Kota Prabumulih yang berada di Jalan Lingkar Timur. Ada sebanyak 21 unit truk yang diamankan. Mereka sudah terparkir di kawasan terminal sejak Senin (10/6). 

Salah seorang sopir yang dibincangi menyebut, mereka hendak melintas Tol Prabumulih agar bisa masuk ke wilayah OKI untuk menuju Lampung. 

"Tetapi, sampai di tol Prabumulih malah ditahan. Makanya, kami terpaksa menginap di sini untuk menjaga truk," kata sopir yang enggan menyebutkan namanya itu. 

Jalan tol Prabumulih-Indralaya dan Palembang-Kayu Agung menjadi jalur alternatif sopir angkutan batu bara setelah jalan lintas Timur tempat mereka biasa melintas ditutup sementara lantaran adanya perbaikan jembatan di wilayah Way Kanan, Lampung. 

Sejumlah truk yang terjebak antrean memilih putar balik menuju Kota Prabumulih agar dapat masuk tol untuk mengantar batu bara menuju Lampung. Puluhan truk batu bara tersebut nekat melintasi jalan pemukiman Kelurahan Batu Kuning, Kecamatan Baturaja Barat, OKU agar bisa ke Prabumulih. 

Bahkan, beberapa diantaranya ada yang mengalami kecelakaan hingga terguling dan menumpahkan muatan batu bara di jalan. 

Angga (32), warga Baturaja, Kabupaten OKU, mengaku kesal dengan banyaknya angkutan batu bara yang melintas di jalur tersebut.

"Entah mengapa mereka lewat jalan ini, biasanya lewat jalan lintas sumatera menuju Martapura," kata pria yang bekerja sebagai kurir ekspedisi.

Kekesalan serupa diungkapkan, Dedi (40), warga setempat. Sejak beberapa hari ini aktivitas warga menjadi terganggu akibat banyaknya angkutan batu bara yang melintas di jalan cor beton Batu Kuning.

"Ini sangat mengganggu. Kami takut membahayakan keselamatan warga yang melintas. Apa lagi ada truk yang terguling, lalu lalang kendaraan warga jadi terhambat," ungkapnya.

Dia berharap, pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan dan kepolisian dapat mengambil langkah tegas dan menyetop kendaraan batu bara melintas di jalan tersebut.

"Ini sudah jelas melanggar. Kemana peran dari Dinas Perhubungan? Harusnya mereka bisa tegas untuk mengatur lalu lintasnya bersama aparat kepolisian," tegasnya.

Sementara itu, Corporate Communications Officer PT. Hutama Karya (Persero) Zsafhira Rachmadanti saat dikonfirmasi terkait melintasnya angkutan truk batu bara tersebut belum memberikan keterangan resmi.