Tukar Uang Receh, Ratusan Warga Rela Ngantri Sejak Pagi di Halaman Masjid Agung 

Antrian panjang di halaman Masjid Agung Palembang/Foto:Humaidy Kennedy
Antrian panjang di halaman Masjid Agung Palembang/Foto:Humaidy Kennedy

Ratusan warga memadati halaman parkir Masjid Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo atau Masjid Agung kota Palembang untuk menukar uang pecahan, Senin (17/4).


Berdasarkan pantauan Kantor Berita Rmolsumsel, ratusan warga sudah memadati kawasan Masjid Agung sejak pukul 7.00 WIB. Padahal, pelayanan penukaran uang baru dimulai pukul 9.00-11.00 WIB. 

Salah satu warga, Efri mengatakan sudah mengantri sejak pukul 7.15 WIB. Dirinya menggunakan pelayanan penukaran uang secara offline.

"Dari pagi tadi secara offline, karena kurang mengerti kalo yang online," ungkapnya ketika dibincangi, Senin (17/4).

Dirinya menyebutkan uang tersebut digunakan sebagai THR untuk diberikan kepada sanak keluarga saat hari raya Idul Fitri mendatang.

Sementara itu, salah satu petugas, Junarko mengatakan bahwa pelayanan kali ini menyediakan dua sistem pelayanan, yakni secara online dan offline. 

Untuk warga yang ingin melakukan penukaran via online, silahkan melakukan pendaftaran melalui aplikasi yang disediakan dan registrasi kepada petugas. Sedangkan untuk offline dilakukan menggunakan nomor antre yang dibagikan petugas di tempat penukaran yang disediakan.

"Kita melayani hingga 950 orang, dimana 250nya secara offline dan 700 secara online," ujarnya.

Guna mengantisipasi membludaknya warga yang menukar, disediakan sembilan outlet dari perbankan yang ada di Kota Palembang.

Junarko menambahkan, pelayanan penukaran uang di Masjid Agung akan berlangsung hingga tanggal 18 April 2023 dan menjadi pelayanan terakhir sebelum memasuki cuti bersama.

"Ada sembilan mobil dari sembilan perbankan, jadi cepat pelayanannya," sambungnya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia menyediakan pelayanan penukaran uang terhitung sejak tanggal 20 Maret-19 April 2023. Pelayanan tersebut disediakan di beberapa titik yang tersebar seluruh wilayah di Bumi Sriwijaya.