Sultan Palembang Darussalam PYM Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo R.M.Fauwaz Diradja,S.H.,M.Kn menjadi salah satu Narasumber dalam acara Simposium Nasional Pembelajaran Sejarah III yang diselenggarakan oleh Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI).
- Dibuka sampai 20 April 2022, 5 SMP Negeri di Palembang Jadi Percontohan PPDB Online
- Siswa SMAN 1 Muara Enim dianiaya Senior Paskibra
- PPDB TA 2022-2023 Dipercepat, SMAN 6 Palembang Sediakan 360 Kursi
Baca Juga
Menurut SMB IV memastikan dirinya akan juga menjadi salah satu nara sumber dalam Simposium Nasional Pembelajaran Sejarah III di Palembang dari tanggal 3 sampai 6 November 2021 mendatang di Hotel Swarnadwipa, Palembang.
SMB IV mengakui dirinya bangga dengan adanya kegiatan Simposium Nasional Pembelajaran Sejarah III di Palembang dari tanggal 3 sampai 6 November 2021.
"Kita suportlah, dan acara itu dibuka oleh pak Gubernur, kalau kita yang pasti membahas mengenai sejarah tinggal fokusnya nanti apakah tentang sejarah Kesultanan Palembang Darussalam atau dalam hal pemerintahan atau budaya, atau perempuan Palembang, kita tinggal mengikuti aja," katanya, Minggu (19/9).
Sebelumnya Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumatera Selatan Merry Hamraeny, S.Pd, M.M beraudiensi dengan Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Minggu (29/8).
"Tadinya simposium ini akan dilaksanakan tanggal 5 sampai 9 September 2021 namun kondisi di Sumsel terutama di kota Palembang masih berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga kegiatan diundur dari tanggal 3 sampai 5 November 2021," kata Merry didampingi sejumlah pengurus AGSI Sumsel lainnya.
Selain itu masing-masing provinsi akan mengangkat budayanya masing-masing mewakili 34 budaya seluruh Indonesia .
"Tadi alhamdulilah sudah banyak masukan-masukan dari Sultan bahwa pelaksanaan ini dari Kesultanan Palembang Darussalam sangat mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan nanti, karena ini even nasional, jadi guru-guru sejarah itu setiap tahun melaksanakan suatu kegiatan berkumpulnya guru-guru sejarah berprestasi dari 34 provinsi di Indonesia, nah tahun kita mengangkat tema ketahanan budaya," pungkasnya.
- Peringati HUT RI ke-77, CPI Gelar Diskusi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
- Tanam 300 Pohon, UIN RF Ajak Mahasiswa Baru Tumbuhkan Budaya Positif
- Format Program Sekolah Gratis Bakal Diubah, Ini Kata Ketua DPRD Sumsel