Tujuh orang dilaporkan tewas dan satu hilang dalam bencana longsor yang diakibatkan hujan terus menerus di Beiliu, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China Selatan pada Kamis (9/6) waktu setempat. Setidaknya 486 lokasi di empat desa telah dilanda tanah longsor parah sejak sepekan terakhir.
- Mendagri Korsel Terancam Dipecat Usai Perisitwa Itaewon yang Tewaskan Ratusan Orang
- Angkatan Darat AS Bakal Hukum Anggota yang Menolak Divaksin Covid-19
- Pandora Papers Ungkap Kekayaan Pemimpin Dunia
Baca Juga
Xinhua dalam laporannya, Sabtu (11/6), menyebutkan bahwa dari 1 hingga 6 Juni, Provinsi Hunan di China Tengah mengalami curah hujan terpanjang dan terberat tahun ini, merusak sejumlah besar infrastruktur industri dan pertanian, memicu tanah longsor dan runtuhnya rumah. Pada hari Rabu, lebih dari 1,79 juta orang di provinsi tersebut terkena dampak bencana, dengan 10 orang tewas, 3 hilang, dan kerugian ekonomi langsung yang telah mencapai lebih dari 4 miliar yuan (609 juta dolar AS).
Administrasi Meteorologi China dalam sebuah laporan pada 4 Juni mengatakan curah hujan lebat terus mempengaruhi bagian selatan China dan perlu untuk mencegah bencana sekunder seperti banjir gunung dan tanah longsor.
"Meningkatnya panas dan aliran udara lembab dari barat daya, dan Pergerakan udara dingin yang sering ke selatan dari utara telah digabungkan bersama untuk menyebabkan hujan lebat terus menerus di wilayah selatan," kata Zhang Fanghua, kepala peramal di Observatorium Meteorologi Pusat.
- Atlet Kembar Panjat Tebing Indonesia Jaga Asa Tiket Olimpiade Paris
- Taiwan Kerahkan Armada untuk Imbangi Taktik Zona Abu-abu China
- Pemkab Lebong Turunkan Alat Berat Bereskan Timbunan di 3 Titik Longsor