Tolak Rencana Pembuatan Lift di Menara Ampera, Arkeolog BRIN: Jangan Merusak Cagar Budaya!

Arkeolog BRIN, Retno Purwanti. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Arkeolog BRIN, Retno Purwanti. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Rencana pemerintah untuk membuat restoran dan menambah lift di menara Jembatan Ampera mendapat penolakan dari Arkeolog Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Retno Purwanti. Pasalnya, rencana tersebut hanya akan merusak cagar budaya.


Dia mengatakan rencana untuk menjadikan menara Ampera sebagai restoran dan menambahkan lift di bagian atas Jembatan Ampera masih simpang siur, Meski demikian, dia menolak rencana tersebut. Menurutnya, Jembatan Ampera harus diperlakukan khusus, namun jangan ditambah dengan struktur bangunan baru.

"Kalau orang mau melihat atas Ampera, ya silahkan saja, tapi kasih akses tangga saja. Kalau memang ingin menonjolkan pemandangan, kan bisa juga di Pasar 16, karena disana sudah lima lantai," katanya, Kamis (18/8).

Jembatan Ampera saat ini tercatat di registrasi nasional (Regnas) walaupun belum ditetapkan cagar budaya di Kota Palembang. Namun, tinggal direkomendasikan saja. Dia tidak mempermasalahkan Jembatan tersebut akan dibuat apapun. Namun, dia meminta untuk tidak menambah struktur bangunan.

"Asalkan jangan merusak cagar budaya," tegasnya.

Dia menilai, jika memang Jembatan Ampera ingin dijadikan objek wisata maka saat ini jembatan tersebut sudah merupakan objek wisata, karena sering dipakai untuk selfi dan foto-foto. Dia juga tidak mempermasalahkan jika ingin menambahkan meja, kursi di atas jembatan Ampera. Namun, jika menambah jembatan lift maka akan melanggar UU Cagar Budaya.

"Silahkan saja setiap hari minggu dijadikan car free day dan diadakan atraksi disana, tapi jangan ditambahi struktur bangunan dimanapun," pungkasnya. 

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Budiamin berencana merombak guna pemanfaatan menara Jembatan Ampera tersebut. Karena menurutnya, Ampera memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi Masyarakat Sumsel khusus Palembang. Untuk itu, Hedy menyampaikan perlunya untuk dilakukan revitalisasi agar menjadi daya tarik wisatawan.

Menurutnya, di atas menara Jembatan Ampera yang sudah lama tidak aktif atau tidak berfungsi itu, rencananya akan di manfaatkan menjadi tempat rekreasi. Seperti resto bahkan akan ditambahkan lift agar wisatawan tidak perlu susah payah menaiki tangga.