Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 dinilai belum optimal, mengingat potensi pengelolaan sumber daya dalam negeri bisa menopang angka yang seharusnya bisa lebih tinggi.
- Tak Hafal Pancasila, Ketua DPRD Lumajang Mengundurkan Diri
- Gugatan Prima Diterima Bawaslu, KPU Diperintahkan Verifikasi Ulang Selama 10 Hari
- Penyerahan Dukungan Jalur Independen Pilbup Empat Lawang Mulai Dibuka
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin), Rizal Ramli, melalui akun Twitternya, Sabtu (12/11).
Dalam postingannya Rizal Ramli menyajikan data perbandingan pertumbuhan ekonomi 4 negara, yaitu Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Dari keempat negara tersebut, data yang disajikan mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) ini memperlihatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 jauh lebih rendah dari tiga lainnya.
Tercatat, ekonomi Indonesia pada 3 bulan ketiga tahun ini sebesar 5,7 persen. Sementara pada periode yang sama tiga negara lainnya lebih tinggi yaitu Filipina (7,6 persen), Vietnam (13,7 persen), dan Malaysia (14,2 persen).
Dari data perbandingan pertumbuhan ekonomi 4 negara anggota ASEAN tersebut, Rizal Ramli menyayangkan negara tempatnya tumbuh justru terbilang sangat rendah.
Padahal menurutnya, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, jika dikelola dengan baik, mampu mendongkrak perekonomian dalam negeri melebihi 3 negara ASEAN yang tercantum dalam data tersebut.
"Indonesia harusnya bisa tumbuh lebih tinggi dari negara-negara Asean ini, karena RI memiliki lebih banyak Sumber Daya Alam dan komoditi," demikian RIzal Ramli.
- Komisi III DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Komisioner Komnas HAM
- Seorang Pejabat Tinggi Kirim Pesan Untuk Rizal Ramli, Ngaku Sulit Menangani Varian Delta Covid-19
- Tanggapan Positif 3 Partai Koalisi di Sumsel Terkait Nomor Urut Capres-Cawapres, Optimis Sama-sama Ingin Menang