Tersangka Perampokan Sadis di Musi Rawas Mengaku Nekat Beraksi Demi Kebutuhan Keluarga

Ketiga tersangka saat dihadirkan dalam pres rilis akhir tahun di Polres Musi Rawas. (ist/rmolsumsel.id)
Ketiga tersangka saat dihadirkan dalam pres rilis akhir tahun di Polres Musi Rawas. (ist/rmolsumsel.id)

Fendi, salah satu dari tiga tersangka perampok sadis bersenjata api yang beraksi di wilayah hukum Polres Musi Rawas, mengaku nekat melakukan tindakan kriminal karena kesulitan ekonomi. 


Dia mengatakan uang hasil bekerja sebagai sopir travel tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan anaknya, sehingga dia terjerumus ke dalam dunia perampokan bersama dua rekannya, Iwan dan Leman.

Fendi diduga menjadi otak dari serangkaian aksi perampokan yang terjadi di Musi Rawas dan Provinsi Bengkulu. Menurut pengakuannya, dia terpaksa melakukan perampokan setelah penghasilannya sebagai sopir travel tidak mencukupi. 

"Uang dari sopir travel tidak cukup, Pak," ujar Fendi dalam pres rilis di Polres Musi Rawas, Selasa (31/12/2024).

Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai aksinya, Fendi memilih untuk diam dan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.  

Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, menjelaskan ketiga tersangka merupakan bagian dari sindikat pencurian lintas provinsi. Para tersangka juga diketahui terlibat dalam delapan laporan polisi (LP) di Provinsi Bengkulu dan empat LP di Musi Rawas.  

"Mereka adalah spesialis pencurian yang berhasil kita ungkap. Ini menjadi prestasi kita di akhir tahun, mengungkap kasus yang sudah berbulan-bulan," ungkap AKBP Andi Supriadi.

Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, Iptu Ryan, menambahkan ketiga tersangka terlibat dalam beberapa aksi kejahatan, termasuk perampokan warung BRI LINK di Kecamatan Muara Lakitan, serta beberapa kali melakukan pencurian dengan pemberatan dan aksi penembakan. 

Dalam salah satu aksi penembakan, korban Jimi terluka parah setelah ditembak tiga kali oleh tersangka Fendi. Akibatnya, Jimi harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan kini harus menggunakan alat bantu untuk buang air besar.

Polres Musi Rawas kini bekerja sama dengan Polres Kepahiang (Bengkulu) untuk melanjutkan penyelidikan dan investigasi lebih lanjut, karena salah satu tersangka ditangkap di Kepahiang saat sedang beraksi.