Tata Kelola Kolam Pengendap Lumpur Golden Great Borneo Dipertanyakan, Sebabkan Kerusakan Sawah dan Kebun Warga?

Tangkapan layar wilayah operasi Golden Great Borneo di Kabupaten Lahat. (rmolsumsel)
Tangkapan layar wilayah operasi Golden Great Borneo di Kabupaten Lahat. (rmolsumsel)

Dugaan pencemaran dan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan tambang terus terjadi. Laporan mengenai hal ini salah satunya dilakukan oleh PT Golden Great Borneo yang berada di kawasan Kabupaten Lahat. 


Dalam penelusuran Kantor Berita RMOLSumsel, terdapat sejumlah laporan atas pengelolaan lingkungan dari perusahaan ini yang dikeluhkan oleh masyarakat. 

Diantaranya berkaitan dengan Kolam Pengendap Lumpur, yang tidak hanya merusak sawah dan kebun milik warga, tetapi juga telah sampai mengganggu aktivitas masyarakat. 

Hal ini diperkuat dengan hasil pendataan investigatif yang dilakukan oleh aktivis lingkungan Kawali Sumsel yang beberapa waktu lalu masuk ke kawasan Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat. 

"Kami mendapatkan sejumlah catatan dan laporan masyarakat terkait tata kelola lingkungan dari perusahaan ini (PT GGB) dan beberapa perusahaan lain yang berada di areal yang sama," ujar Ketua Kawali Sumsel Chandra Anugerah, Jumat (3/2). 

Dijelaskan Chandra untuk KPL perusahaan ini yang diduga telah mencemari sawah dan kebun warga, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat dan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumsel. 

"Tindak lanjut dari tinjauan ke lapangan itu akan kita laporkan ke pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti,"tegasnya. 

Bahkan Chandra mengaku memegang catatan saat beberapa tahun silam, luapan kolam pengendap lumpur dari perusahaan ini memberi dampak pada warga. 

Sehingga, dengan ini Chandra berharap kedepan pihak perusahaan dapat lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan. 

Dijelaskan Chandra, maraknya kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Sumsel ini tidak terlepas dari lemahnya fungsi pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh inspektur tambang. 

"Kita sudah kerap suarakan untuk inpektur tambang ini agar segera di evaluasi, bahkan selanjutnya dalam waktu dekat kita akan kembali suarakan lewat aksi massa untuk mencopot inspektur tambang yang menjadi muara kerusakan lingkungan dan kecelakaan kerja dalam aktivitas pertambangan di Sumsel ini," jelas Chandra.