Tolak Industri Kotor Batu Bara, Mahasiswa Sumsel Gelar Aksi Hadang Tongkang di Sungai 

Aksi penghadangan tongkang batu bara oleh mahasiswa sebagai bentuk protes atas lingkungan yang tercemar. (ist/rmolsumsel.id)
Aksi penghadangan tongkang batu bara oleh mahasiswa sebagai bentuk protes atas lingkungan yang tercemar. (ist/rmolsumsel.id)

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pemuda Sumatera Selatan melakukan aksi penolakan terhadap industri batu bara yang ada di Bumi Sriwijaya.


Aksi penolakan itu dilakukan dengan menghadang laju tongkang pengangkut batu bara yang melintas di Sungai Musi Palembang, Sabtu (3/8) sore. Mereka mencegat dengan menggunakan kapal getek yang telah dipasangi spanduk penolakan. 

Koordinator Aksi Andi Leo mengatakan, aktivitas penambangan batu bara di Bumi Sriwijaya sudah sangat meresahkan. Pasalnya, aktivitas tersebut dilakukan tanpa memperhatikan kaidah pelestarian lingkungan yang baik dan benar. 

"Kami menilai aktifitas Batubara di Sumsel yang dikelola oleh beberapa perusahaan sudah membuat lingkungan jadi tercemar," kata Andi Leo.

Dia mengatakan, warga yang tinggal di sekitar areal penambangan menjadi salah satu yang paling merasakan dampaknya secara langsung. Sebagian besar dari mereka sudah banyak yang menderita gangguan pernafasan akibat debu dari bongkar muat di areal stockpile maupun pelabuhan. 

"Ini terutama di Kabupaten Lahat banyak warga terkena penyakit, dari batu bara tersebut," ujar Andi Leo. 

Industri batu bara juga hanya dirasakan segelintir orang. Sebab, masyarakat di wilayah pertambangan seperti Kabupaten Lahat dan Muara Enim masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. "Terbukti dari data statistik, wilayah pertambangan seperti Muratara dan Lahat masuk tiga besar presentase penduduk miskin di Sumsel," ucapnya. 

Dia meminta kepada pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel secepatnya merelokasi semua dermaga atau stockpile untuk penyimpanan batu bara. 

"Saya minta ini tujuannya agar masyarakat bisa nyaman dan terhindar dari batu bara tersebut," jelas Andi Leo.