Tak Kunjung Diperbaiki, Jalan di Tebat Rumung Semakin Memprihatinkan

Beberapa siswa kesulitan melintas, karena genangan air di tengah jalan di kawasan Tebat Rumung, Semendo Darat Tengah. (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Beberapa siswa kesulitan melintas, karena genangan air di tengah jalan di kawasan Tebat Rumung, Semendo Darat Tengah. (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Jalan di daerah Tebat Rumung yang menghubungkan Desa Tanah Abang dan Batu Surau, Kecamatan Semende Darat Tengah, Muara Enim. Kini semakin memprihatinkan.


Pasalnya, jalan tersebut berlubang hingga menyebabkan genangan air di sepanjang 8 meter dengan lebar sekitar 4 meter. Bahkan, saat hujan turun deras, genangan ini bisa mencapai sepanjang 30 meter. Namun, jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.

Warga Desa Aremantai yang kerap melintas, M Romi (24) mengatakan, seingatnya keadaan jalan yang menghawatirkan ini sudah sekitar 2 tahun ke belakang, hingga kini belum ada kepedulian. Padahal, sudah banyak masyarakat yang mengeluh terkait kerusakan jalan tersebut.

"Jalan ini satu-satunya jalan yang kerap dilalui pejabat daerah maupun anggota dewan. Namun, tak kunjung diperbaiki," katanya, Selasa (19/7).

Jalan ini juga merupakan akses penting, baik untuk perniagaan, aktifitas sehari-hari, serta jalan satu-satunya menuju Semendo Darat Ulu. Bahkan, semua angkutan pedesaan melalui jalan ini, dan tidak ada pilihan lain, "Setiap kali hujan pasti repot, apa lagi kalau hujan malam hari, pagi harinya ini sangat mengganggu karena sangat banyak aktifitas termasuk anak sekolah. Kami harap pemerintah mengambil tindakan cepat terkait kerusakan jalan ini," 

Novi (32), salah satu pengguna jalan juga menambahkan, kondisi jalan ini sangat memperihatinkan, karena setiap kali hujan turun pasti air akan menggenang yang mengakibatkan pengguna jalan sulit untuk melintas. Dia menerangkan, keadaan ini sudah berlangsung lama, hingga kini belum ada upaya perbaikan, hingga kondisinya semakin parah dan bertambah dalam.

"Selain mengganggu tentunya hal ini sangat membahayakan, bayangkan saja, anak-anak sekolah kesulitan melintas katena takut seragam dan sepatunya basah," singkatnya.