Pindah ke Muara Beliti, Manajemen RS dr Sobirin Pastikan Tak Ada PHK Pegawai

Pelayanan Rumah Sakit dr Sobirin Musi Rawas di Lubuklinggau.(Istimewa)
Pelayanan Rumah Sakit dr Sobirin Musi Rawas di Lubuklinggau.(Istimewa)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas menggelar rapat terkait relokasi Rumah Sakit dr Sobirin Kabupaten Musi Rawas di Lubuklinggau ke Muara Beliti, Sumatera Selatan.


Adapun hasil rapat tersebut bahwa tidak ada PHK dan tidak ada pemberhentian terhadap honorer APBD maupun honorer yang dibayar dari BLUD.

"SK mereka pun itu tak terputuskan. Mereka kan selain khawatir dirumahkan yang terdampak kepada SK nya terputus, itu terjawab. Semuanya tidak. Tidak PHK dan tidak terputuskan SK nya," kata Asisten I Pemkab Musi Rawas Ali Sadikin dikonfirmasi pada Sabtu, 4 November 2023. 

Ali Sadikin mengungkapkan, rapat tersebut dipimpin Sekda Pemkab Musi Rawas Ir H Aidil Rusman. Dan rapat berlangsung di ruang Bina Praja pada Jumat, 3 November 2023. 

Dijelaskannya, ada 171 karyawan yang dipekerjakan berasal dari BLUD. Namun demikian sambungnya, mereka standby on call meski relokasi Rumah Sakit dr Sobirin ke Muara Beliti dilakukan.

"Jadi sebagian langsung bekerja misalnya bekerja operator, komputer. Sebagian kan job nya belum ada. Tapi mereka standby on call. Kapanpun di panggil, dia harus hadir. Karena ada sesuatu yang harus dikerjakan," jelasnya. 

Menurut Alis Sadikin, apa yang membuat karyawan resah itu sebenarnya sudah dipersiapkan. Dan para karyawan buru-buru ingin meminta segera jawaban. Namun tambahnya, karyawan belum dapat rencana informasi pihaknya, malah sudah duluan bergerak. 

"Jadi pemindahan tetap tanggal 31 November. Sesuai dengan rencana, relokasi tetap berjalan dan mereka semua dukung. Kita berhenti menerima pasien dan menyelesaikan pasien yang ada," ungkapnya.

Lebih lanjut ditanya mengenai nama Rumah Sakit, Ali Sadikin menjelaskan namanya tetap Rumah Sakit dr Sobirin. Dan mengenai nama tersebut harus dilakukan bertahap.

"Nanti pelan-pelan, semuanya sudah clear. Karena itu berdampak dengan seperti akreditasi, bantuan support dari APBN. Kita kan cuma pindah tempat," terangnya.

"Ini perlu diperhatikan. Konsep otonomi, konsep pembentukan daerah itu, konsep pemekaran daerah wilayah itu mendekatkan pelayanan ke masyarakatnya. Otomatis masyarakat Musi Rawas itu dekat wilayahnya apabila fasilitas pelayanannya ada di Musi Rawas"

"Tetap namanya Sobirin. Kalau pergantian nama kan pada waktu yang tepat. Karena kita masih butuh support, support dan support," beber Ali Sadikin.

Lebih lanjut ditanya mengenai kesiapan tempat rumah sakit yang baru di Muara Beliti, ia mengaku saat ini dilakukan dengan bertahap. Sebab hal itu ia mengibaratkan seperti dengan proses pindah rumah.

"Nah begitu juga Rumah Sakit. Di Rumah Sakit ini juga kan ada peraturan yang menjelaskan. Kalau tidak salah syarat relokasi Rumah Sakit itu sudah bisa dilakukan itu minimal 60 persen," ujarnya.

Kemudian Ali menambahkan, setelah selesai relokasi, sudah cukup dan lengkap, maka langsung operasional. Dan direncanakan per Januari Rumah Sakit dr Sobirin Musi Rawas di Muara Beliti sudah melayani. 

"SK nya per 29 Desember 2023 TNP mereka melaksanakan tugas secara nyata itu Januari 2024. Namun demikian mereka standby on call di 29 Desember sampai dengan Januari standby on call. Ada yang 29 Desember ada yang sudah bekerja seperti Staf, IT, berkaitan dengan operator dan sebagainya," kata Ali Sadikin. 

"Tapi kalau misalnya perawat, namanya pasien belum ada, apa yang mau dirawat. Tapi dia standby on call," pungkasnya.

Sebelumnya karyawan Rumah Sakit dr Sobirin Musi Rawas di Lubuklinggau melakukan pertemuan dengan pihak manajemen. Dan dilakukan pertemuan pada Kamis, 2 November 2023. 

Karyawan juga membentangkan spanduk di atas balkon pintu masuk Rumah Sakit. Bertuliskan "Kami Karyawan Rumah Sakit dr Sobirin Mengajukan Petisi Sebagai Berikut. 1. Memohon Penundaan Pemindahan Rumah Sakit dr Sobirin ke Muara Beliti. 2. Tidak Ada PHK untuk Karyawan BLUD.