Sejak pelantikan hingga kini, Mendikbud Nadiem Makarim menjadi salah satu menteri paling disorot. Berbagai kritik dan cemooh juga ditujukan kepadanya. Namun dia tampak tak menanggapi hal itu.
- Sekolah di Palembang Kembali Terapkan PTM Terbatas
- Tak Ada Lagi Syarat Minimal 60 Siswa untuk Sekolah Penerima BOS
- Penghuni Lapas Anak di Palembang Bakal Diajari Bahasa Asing
Baca Juga
Rupanya Nadiem tahu persis bahwa dirinya banyak dikritik bahkan dihujat. Namun kata dia Indonesia kini sedang mengalami berbagai krisis. Selain krisis kesehatan dan juga ekonomi, harus diakui Indonesia juga sedang mengalami krisis pembelajaran yang cukup akut di tengah Pandemi Covid-19.
Demikian yang disampaikan Nadiem saat berbicara dan disiarkan di channel YouTube Deddy Corbuzier.
"Kita tidak bisa membuat kebijakan hanya berdasarkan dari satu krisis. Kita harus bisa memitigasi semua krisis. Karena kita setelah pandemik ini harus hidup di dunia yang dihasilkan dari semua keputusan kita," ujar Nadiem seperti yang dikutip redaksi, Selasa (18/8).
Nadiem menyatakan bahwa tugasnya sebagai seorang menteri bukanlah untuk membahagiakan sebanyak mungkin masyarakat.
"Tetapi tugas saya sebagai menteri adalah untuk melakukan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia," sambungnya.
Menurut Nadiem, apa yang diinginkan banyak orang belum tentu itu adalah yang terbaik. Mantan bos Gojek itu pun menyadari bahwa saat ini dirinya dimusuhi oleh banyak kalangan karena kebijakan yang diambilnya.
"Itulah beban kepemimpinan," tandasnya.[ida]
- Perayaan HUT JMSI dan HPN Provinsi Riau di Inhu Dijadikan Sarana Promosi Wisata
- Pertama di Palembang, Smart School Indonesia Terapkan Kurikulum Digital
- Tingkatkan Kreativitas Santri, SDG Sumsel Gelar Pelatihan Desain Grafis di Palembang