TACB Sumsel Protes Rencana Renovasi Menara Jembatan Ampera, Disebut Langgar UU Cagar Budaya

 Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa (kanan) bersama Anggota Komisi V DPR RI, Eddy Santana Putra (kiri) saat mengunjungi puncak menara Jembatan Ampera. (ist/rmolsumsel.id)
Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa (kanan) bersama Anggota Komisi V DPR RI, Eddy Santana Putra (kiri) saat mengunjungi puncak menara Jembatan Ampera. (ist/rmolsumsel.id)

Pemerintah tengah serius menggarap rencana renovasi tahap 2 untuk mengubah menara Jembatan Ampera jadi destinasi wisata baru di Kota Palembang. Hal itu terlihat dari kunjungan Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa bersama Anggota Komisi V DPR RI, Eddy Santana Putra ke puncak menara setinggi 63 meter, Rabu (17/1/2024).


Dalam pernyataan resminya, Ratu Dewa mengharapkan agar renovasi menara Ampera tahap 2 bisa diselesaikan dengan baik. Sehingga, destinasi wisata baru itu bisa dinikmati masyarakat. 

Sayangnya, rencana itu ditentang oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sumsel. Pasalnya, rencana tersebut dikhawatirkan akan mengubah bentuk dan fungsi dari bangunan Jembatan Ampera. Di sisi lain, jembatan yang jadi ikon Kota Palembang tersebut sudah tercatat sebagai cagar budaya yang dilindungi undang-undang. 

"Merubah bentuk asli bangunan cagar budaya tanpa kajian sebelumnya bisa dikatakan melanggar UU Cagar Budaya dan itu ada sanksinya," kata Ketua TACB Sumsel, Aufa Syahrizal Sarkomi saat dibincangi, Kamis (18/1). 

Dia mengatakan, saat ini TACB Sumsel tengah melakukan kajian untuk mengeluarkan rekomendasi atau menentang rencana tersebut. Hanya saja, dalam membangun destinasi wisata harus mempertimbangkan unsur Sapta Pesona yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. 

Sayangnya, kata Aufa, kawasan Ampera saat ini belum masuk kriteria aman. Sejumlah kasus gangguan keamanan seperti pemalakan maupun perampokan terhadap turis yang berfoto di jembatan Ampera masih terjadi. 

"Syarat utama destinasi wisata itu keamanan. Ironisnya, sampai saat ini pihak yang berkompenten belum mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Ampera," ucapnya.

Lagipula, sambung Aufa, jika tujuan destinasi menara jembatan Ampera sebagai menara pantau untuk melihat Kota Palembang, akan lebih baik apabila dibangun menara yang lebih representatif dan berdaya guna sesuai fungsinya. 

"Kenapa harus merusak keaslian Ampera sebagai  Cagar Budaya," tegas Aufa.